Keuangan

PNL vs ROI, Mana yang Lebih Baik untuk Mengukur Kinerja Investasi?

Jakarta – Hal yang paling penting dalam berinvestasi adalah mengevaluasi kinerja portofolio Anda. Ini bertujuan agar Anda dapat memahami sejauh mana keuntungan atau kerugian yang telah diperoleh dan memutuskan langkah strategis selanjutnya.

Dua metrik yang sering digunakan untuk mengukur kinerja investasi adalah Profit and Loss (PNL) dan Return on Investment (ROI). Namun, mana yang lebih baik untuk mengukur kinerja investasi Anda?

Sebelum membahas lebih jauh, Anda yang membeli kripto sejak bulan Agustus-September 2024, pasti sudah merasa bahagia. Terlebih di awal Desember ini harga Bitcoin, harga Ethereum terkini, dan berbagai kripto lain sudah mengalami kenaikan.

Merangkum berbagai sumber, PNL merupakan singkatan dari Profit and Loss, merupakan angka yang menunjukkan jumlah keuntungan atau kerugian dari suatu investasi dalam bentuk nominal dan persentase.

PNL biasanya dihitung dengan cara mengurangi total biaya investasi dari total pendapatan yang dihasilkan. Rumus dasarnya adalah sebagai berikut:

PNL memberikan gambaran langsung tentang nilai aset investasi Anda. Jika Anda membeli Ethereum senilai Rp30 juta dan apabila saat ini harganya Rp50 juta, maka PNL Anda adalah Rp20 juta (+66.6 persen).

Keunggulan PNL memang lebih mudah dipahami, karena memberikan angka yang jelas dan langsung menunjukkan hasil investasi Anda. Sedangkan keterbatasan PNL Tidak mempertimbangkan skala investasi atau periode waktu.

Misalnya, PNL Rp1 juta dari investasi Rp10 juta dalam satu minggu berbeda signifikansinya dibandingkan dengan PNL yang sama dalam satu tahun.

Sementara, ROI atau Return on Investment, adalah rasio yang mengukur efisiensi investasi Anda. ROI dinyatakan dalam persentase dan menghitung seberapa besar keuntungan yang Anda dapatkan dibandingkan dengan jumlah modal yang diinvestasikan.

Rumus ROI adalah sebagai berikut: ROI (%) = (PNL ÷ Biaya Investasi) × 100. Sebagai contoh, jika Anda memperoleh PNL sebesar Rp2 juta dari investasi Rp10 juta, ROI Anda adalah: (Rp2 juta ÷ Rp10 juta) × 100 = 20 Persen.

Keunggulan ROI memungkinkan Anda untuk membandingkan efisiensi berbagai investasi dengan mudah, terlepas dari jumlah modal atau durasinya.

Sedangkan keterbatasannya, tidak menunjukkan nilai nominal keuntungan atau kerugian, yang terkadang penting untuk analisis bisnis atau investasi.

Baca juga: Transaksi Ajaib Kripto Naik 10 Kali Lipat hingga Oktober 2024, Ini Nilainya
Baca juga: Upbit Indonesia: Pasar Aset Kripto RI Butuh Regulasi yang Adaptif di 2025

Lebih Baik PNL atau ROI?

Pilihan antara PNL dan ROI tergantung pada kebutuhan dan konteks investasi Anda. Jika Anda ingin melihat hasil nominal investasi Anda dalam periode tertentu maka PNL bisa menjadi indikator yang lebih relevan.

Sebaliknya, jika tujuan Anda adalah membandingkan efisiensi berbagai investasi atau mengukur hasil dalam persentase maka ROI adalah pilihan yang lebih baik.

Namun, kombinasi kedua metrik ini akan memberikan gambaran yang lebih lengkap. PNL menunjukkan hasil langsung, sementara ROI memberikan konteks efisiensi investasi.

Mata uang kripto sangat dinamis dan harganya terus berubah setiap saat. Dalam situasi ini PNL dapat digunakan untuk mengevaluasi keuntungan harian Anda, sementara ROI membantu melihat kinerja keseluruhan investasi dari waktu ke waktu.

Untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko, penting untuk menggunakan platform perdagangan kripto seperti Tokocrypto yang menawarkan berbagai fitur unggulan untuk perdagangan aset kripto.

Anda dapat dengan mudah melacak PNL, menghitung ROI, dan mendapatkan data harga aset terkini langsung dari aplikasi. Tokocrypto juga menyediakan alat analisis, panduan, dan fitur keamanan yang memastikan aktivitas perdagangan Anda lebih aman dan efisien. Dengan menggunakan Tokocrypto, Anda dapat mengambil keputusan investasi berdasarkan data yang akurat dan metrik yang relevan.

Baik PNL maupun ROI memiliki keunggulan masing-masing dalam mengukur kinerja investasi. PNL cocok untuk menilai hasil investasi dalam bentuk nominal, sedangkan ROI memberikan perspektif tentang efisiensi investasi dalam persentase. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh, gunakan kedua metrik ini secara bersamaan. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Kejar Target Free Float, J Trust Bank Siap Right Issue di Semester I 2025

Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) mengungkapkan sejumlah rencana strategis dalam penguatan… Read More

4 hours ago

Pengamat IT: Super Apps Bank Harus Mudah Digunakan dan Aman untuk Nasabah

Jakarta - Kehadiran layanan digital perbankan atau super apps telah mengubah lanskap industri keuangan. Kini, super… Read More

4 hours ago

Wamendagri Ribka Haluk: Investasi jadi Kunci Pembangunan Ekonomi Papua Barat Daya

Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk terus mendorong pemerintah daerah, terutama di… Read More

5 hours ago

LPEI Salurkan Kredit Rp300 Miliar ke Bio Farma untuk Dukung Ekspor Farmasi

Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyalurkan fasilitas kredit modal kerja ekspor… Read More

5 hours ago

Indonesia AirAsia Tambah Kapasitas, Siapkan 554 Ribu Kursi untuk Libur Nataru

Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), atau Indonesia AirAsia, menyiapkan 554 ribu kursi penerbangan… Read More

6 hours ago

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Pakan Rabaa Solok Selatan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mencabut izin usaha PT BPR Pakan Rabaa Solok… Read More

6 hours ago