Internasional

PM Singapura Tarpapar Covid-19 Varian Baru

Jakarta – Meski organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mencabut status darurat global Covid-19, namun tak membuat virus mematikan tersebut sepenuhnya hilang. 

Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong dinyatakan positif Covid-19 selepas  melakukan lawatan ke Afrika Selatan dan Kenya.

Dalam postingan di akun Facebook, dirinya mengumumkan kepada publik telah terpapar Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri hingga tidak menunjukan gejala.

“Saya dinyatakan positif Covid-19 untuk pertama kalinya pagi ini,” kata Lee dalam postingan Facebook pada Selasa (23/5/2023).

Meski terpapar Covid-19, secara umum dirinya merasa sehat dan baik-baik saja. Akan tetapi, dokter pribadinya menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

“Dokter telah memberi resep obat antivirus Paxlovid lantaran usianya,” jelasnya.

Diakui Lee, dirinya terakhir kali mendapatkan vaksin booster Covid-19 pada bulan November. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat luas untuk terus melakukan vaksin booster karena bisa mengurangi risiko penyakit parah.

Baca juga: Para Menteri G7 Sepakat Perkuat Distribusi Vaksin Covid-19 

Diketahui, Lee sendiri melakukan kunjungan kerja ke Cape Town, Afrika Selatan selama dua hari dari 14-16 Mei 2023. Kemudian, melanjutkan perjalanan ke Nairobi, Kenya dari tanggal 17-19 Mei 2023.

Saat ini, Singapura tengah berada dalam gelombang Covid-19, yang memuncak pada akhir April. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengungkap, saat ini lebih sedikit manula yang melakukan vaksin booster.

Artinya, menyebabkan tren penurunan vaksin terus berlanjut sehingga menyebabkan pelemahan daya tahan tubuh terhadap virus Covid-19.

Adapun, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan, pandemi Covid-19 masih jauh dari titik akhir meski statusnya bukan menjadi darurat kesehatan global.

 “Ancaman munculnya varian lainnya yang menyebabkan gelombang baru tetap ada dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada,” jelasnya dikutip dari New York Post, Rabu (24/5/2023).

Pihaknya pun meminta semua pihak untuk bersiap karena membutuhkan kerja sama kolektif untuk mengatasi masalah satu ini.

“Jika bukan kita yang melakukan perubahan, lalu siapa lagi? Dan jika kita tidak membuatnya sekarang, lalu kapan?” tandasnya.

Di Indonesia sendiri, pemerintah mengumumkan adanya lonjakan kasus harian Covid-19. Melansir situs covid19.go.id, update per Selasa (23/5/2023), bertambah 990 kasus dalam sehari. Sementara, kasus meninggal bertambah 18 orang.(*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

4 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 hours ago