Pluang Berhasil Atasi Masalah Harga Dolar AS, Dana Nasabah Dipastikan Aman

Pluang Berhasil Atasi Masalah Harga Dolar AS, Dana Nasabah Dipastikan Aman

Jakarta –  Pluang, platform investasi dan trading multi-aset mengumumkan telah mengatasi masalah harga dolar AS yang terjadi baru-baru ini pada aplikasi mereka. 

Claudia Kolonas, Founder Pluang menyadari bahwa  aplikasi mereka mengalami kejanggalan harga yang terjadi karena salah satu layanan mitra pertukaran kurs mereka yang mengalami kendala teknis. 

“Kami meyakinkan semua pengguna bahwa dana dan portofolio mereka tidak terpengaruh oleh masalah ini,” jelasnya dikutip 3 Februari 2025.

Lebih lanjut dia mengatakan, Pluang, serta mitra-mitranya, memiliki prosedur risiko yang dapat mendeteksi kondisi transaksi atau pergerakan harga yang tidak wajar dan dapat merespon terhadap hal tersebut dalam waktu singkat.

“Keamanan dan integritas transaksi serta aset pengguna adalah prioritas utama Pluang. Kami menegaskan bahwa semua transaksi yang dilakukan di platform kami telah dijamin dan dikliringkan melalui masing-masing mitra kustodian berlisensi,” tambah Claudia.

Baca juga: Pluang Luncurkan Crypto Futures dengan 25x Leverage

Dia mengatakan, sistem internal yang dimiliki Pluang memungkinkan deteksi kejadian ini secara cepat serta meminimalkan dampaknya, sehingga risiko tetap terkendali dalam batas yang telah ditetapkan.

“Kami sangat menghargai kepercayaan dan kesabaran para pengguna selama periode ini. Dukungan Anda sangat berarti bagi kami,” tambah Claudia. 

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mendadak menguat drastis Rp8.170,65 dalam pencarian Google Finance pada Sabtu, 1 Februari 2025.

Pantauan Infobanknews pukul 19.00 WIB, kurs rupiah mengalami penguatan lebih dari 50 persen terhadap dolar AS.

Baca juga: Heboh Kurs Dolar di Google Tembus Rp8.170, Begini Penjelasan BI

Padahal, pada penutupan perdagangan Jumat, 31 Januari 2025, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,30 persen menjadi Rp 16.305 per dolar AS.

Sementara, pihak Google telah mengonfirmasi bahwa ada kesalahan informasi nilai tukar rupiah ke dolar AS yang muncul di hasil pencarian Google Search berasal dari data konversi pihak ketiga.

“Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” ujar perwakilan Google. (*)

Related Posts

Top News

News Update