Nasional

PLN Perkuat Kolaborasi dan Pendanaan Global untuk Capai Target 75 GW Pembangkit EBT

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 75 Gigawatt (GW) dalam 15 tahun ke depan.

Upaya tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN dalam menurunkan emisi karbon dan mendukung pembangunan energi bersih yang berkelanjutan.

Dalam sesi diskusi panel di World Bank Pavillion COP29 di Baku, Azerbaijan, Jumat, 15 November 2024, Direktur Global Energi & Ekstraktif Bank Dunia, Dementrios Papathanasiou, menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mewujudkan transisi energi di Indonesia.

“Utilitas listrik seperti PLN merupakan kunci sukses dari transisi energi di Indonesia. Perlu adanya penguat kinerja keuangan dan operasional sehingga investasi energi bersih bisa terus ditingkatkan dan bisa berkelanjutan,” ujar Dementrios dikutip Minggu, 17 November 2024.

Baca juga : Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Direktur Energi, Pertambangan, dan Infrastruktur Berkelanjutan IFC, Valerie Levkov, juga menyoroti peran strategis sektor swasta dalam pembiayaan hijau.

Menurutnya, sektor swasta dapat menyediakan teknologi baru seperti penyimpanan energi skala besar serta kapasitas pembiayaan.

“Di banyak negara, sektor swasta telah berhasil menyediakan teknologi penyimpanan baterai untuk mendukung integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan. Namun, regulasi yang stabil dan transparansi tender sangat penting untuk menarik minat investor,” ungkap Valerie.

Baca juga : Percepat Pemanfaatan EBT, PLN Gandeng Pupuk Indonesia dan ACWA Power Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi menjelaskan bahwa pencapaian target EBT membutuhkan investasi besar serta sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.

PLN merencanakan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 70.000 kilometer untuk mendistribusikan listrik hijau ke pusat-pusat permintaan energi. Namun, tantangan geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau mempersulit pengembangan infrastruktur.

“Kami menghadapi tantangan yang unik karena negara kami terdiri dari banyak pulau. Beberapa pulau memiliki sumber daya tetapi tidak ada demand listrik, sementara pulau lainnya memiliki demand namun sumber dayanya terbatas. Itulah mengapa kami membutuhkan interkoneksi antar pulau serta pembangunan jaringan transmisi yang panjang,” jelas Evy.

Baca juga: PLN Gandeng 6 Startup Ternama Bangun Ekosistem Energi Hijau

Evy juga menekankan bahwa pendanaan hijau, seperti green bonds dan pinjaman berkelanjutan, sangat penting untuk mempercepat pengembangan infrastruktur EBT di Indonesia. Dukungan dari sektor swasta, lembaga internasional, serta regulasi yang stabil merupakan kunci keberhasilan transisi energi ini.

“Kami mengajak semua pihak, baik sektor swasta, lembaga keuangan, maupun pemerintah, untuk berkolaborasi mencapai tujuan ini. Pendanaan hijau dan kemitraan yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan transisi energi di Indonesia,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harga Emas Antam Naik Rp8.000, Sekarang Segram Dibanderol Segini

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 18 November… Read More

17 mins ago

IHSG Berpotensi Melemah, Simak 4 Saham Rekomendasi Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

Additiv-Syailendra Capital Perluas Distribusi Produk Keuangan

Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More

14 hours ago

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

19 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

21 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

22 hours ago