Petugas PLN ketika melakukan pengecekan pada tower transmisi demi menjaga keandalan listrik di Desa Tengatiba, Kec. Aesesa Selatan, Kab. Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Jakarta – PT PLN (Persero) mencatat lonjakan jumlah pengguna aplikasi PLN Mobile sepanjang 2024. Jumlah pengguna menembus 5.454.018, meningkat signifikan dibandingkan dengan 2023.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, capaian tersebut merupakan salah satu wujud sukses inovasi digital yang dilakukan BUMN kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile.
Ia menjelaskan bahwa melalui aplikasi ini, pelanggan dapat terhubung langsung dengan petugas PLN untuk layanan pelaporan gangguan.
“Aplikasi ini juga terhubung dengan Virtual Command Center (VCC) dan Pelayanan Teknik (Yantek) Mobile, sehingga penanganan gangguan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien,” kata Darmawan, dalam keterangannya, Jumat, 20 Juni 2025.
Baca juga: PLN Setor Rp65,59 Triliun ke Negara Sepanjang 2024
Berdasarkan data internal PLN, hingga Desember 2024 jumlah pengguna PLN Mobile mencapai 52.480.387, meningkat dibandingkan dengan posisi Desember 2023 yang tercatat sebanyak 47.026.369 pengguna.
Darmawan menambahkan bahwa lonjakan ini mencerminkan kinerja perusahaan selama setahun terakhir. Salah satu indikatornya adalah stabilnya rating aplikasi PLN Mobile di Playstore yang bertahan di angka 4,9.
“Lima tahun lalu, keluhan terkait keterlambatan penanganan masalah listrik cukup sering kami terima. Kini, dengan PLN Mobile, pelanggan dapat melaporkan gangguan secara langsung, dan petugas kami di lapangan dapat merespons lebih cepat melalui sistem yang terintegrasi,” bebernya.
Baca juga: RUPS PLN: Darmawan Prasodjo Tetap Dirut, Wamensesneg Bambang Eko Diangkat Jadi Komisaris
Selain kinerja digital, PLN juga mencatat capaian signifikan dalam meningkatkan pasokan listrik nasional. Sepanjang 2024, perusahaan berhasil menurunkan rata-rata frekuensi gangguan kelistrikan (System Average Interruption Frequency Index/SAIFI) sebesar 24,32 persen, menjadi 3,23 kali per pelanggan per tahun.
PLN juga berhasil menurunkan rata-rata durasi gangguan kelistrikan (System Average Interruption Duration Index/SAIDI) sebesar 5,29% dibandingkan tahun sebelumnya, atau turun sebesar 17,89 menit.
Selain itu, realisasi susut jaringan hingga Desember 2024 tercatat sebesar 8,55 persen atau 100,45 persen dari target yang ditetapkan sebesar 8,51 persen.
Secara tren lima tahunan, angka tersebut menunjukkan kinerja susut jaringan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More