Keuangan

PLN Catat Pendapatan Tertinggi Sepanjang Sejarah, Ini Strateginya

Jakarta – PT PLN (Persero) mencatat kinerja keuangan yang kokoh sepanjang 2024, ditandai dengan perbaikan debt to equity ratio (DER) menjadi 38,02 persen dan peningkatan consolidated interest coverage ratio (CICR) menjadi 3,71 kali.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan, pencapaian ini merupakan buah dari strategi keuangan yang pruden dan pengelolaan utang yang efisien.

“Pencapaian rasio DER dan CICR yang sehat ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan di tengah dinamika global dan upaya transisi energi. Hal ini menjadi fondasi kuat bagi PLN dalam mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan yang andal dan berkelanjutan,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Senin, 23 Juni 2025.

Baca juga: PLN Setor Rp65,59 Triliun ke Negara Sepanjang 2024

Sepanjang 2024, PLN mencatatkan arus kas operasional sebesar Rp75,4 triliun, dengan saldo kas akhir sebesar Rp61,4 triliun, tumbuh 20,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pencapaian ini diperkuat dengan implementasi strategi efisiensi dan pengelolaan keuangan yang ketat, termasuk implementasi proactive debt management, pengendalian likuiditas melalui cash war, serta digitalisasi sistem pembayaran secara terpusat.

Salah satu inisiatif utama PLN dalam penguatan sistem keuangan adalah program Cash War Room (CWR), yang berfokus pada pengelolaan anggaran, likuiditas, manajemen utang, dan valuasi aset secara terintegrasi.

Selain itu, PLN juga menjalankan berbagai inisiatif strategis seperti spend control tower, centralized payment, dan centralized planning guna menciptakan visibilitas yang tinggi dan menjaga efisiensi pada titik optimal.

“Dengan pendekatan centralized payment, kami mampu mempercepat proses pembayaran, bahkan dapat dilakukan sebelum jatuh tempo. Hal ini berdampak langsung pada kesehatan finansial dan daya saing perusahaan,” jelas Darmawan.

Pendapatan dan Laba PLN Tembus Rekor Sepanjang Sejarah

Dari sisi kinerja usaha, PLN berhasil membukukan pendapatan tertinggi dalam sejarah perusahaan sebesar Rp545,4 triliun. Pendatapan tersebut mengerek laba usaha yang tumbuh 28,4 persen menjadi Rp60,6 triliun, sementara laba bersih mencapai Rp17,7 triliun.

Upaya perseroan yang secara proaktif melakukan berbagai strategi, seperti optimalisasi portofolio pembiayaan, efisiensi operasional, serta memperkuat fundamental bisnis melalui transformasi digital dan peningkatan tata kelola perusahaan menjadi salah satu kunci capaian positif yang dihasilkan perusahaan.

Baca juga: RUPS PLN: Darmawan Prasodjo Tetap Dirut, Wamensesneg Bambang Eko Diangkat Jadi Komisaris

Seluruh langkah strategis ini tidak hanya berdampak pada penguatan struktur keuangan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap kinerja operasional perusahaan.

Imbasnya operating margin berada di angka 11,1 persen, mencerminkan peningkatan efisiensi operasional dan profitabilitas. Total aset Perseroan juga naik menjadi Rp1.772,4 triliun, tumbuh 6,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari transformasi budaya kerja dan model bisnis kami. PLN kini siap menatap masa depan sebagai perusahaan energi nasional yang tangguh, efisien, dan kompetitif di kancah global,” tutup Darmawan.

Dukungan Pemerintah Dorong Keberlanjutan Energi Nasional

Darmawan melanjutkan, capaian sepanjang 2024 ini tidak lepas dari dukungan penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat infrastruktur energi nasional serta kebijakan fiskal yang mendukung stabilitas makroekonomi nasional. Hal ini menjadi landasan kuat bagi PLN untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.

“Dukungan penuh Pemerintah ini menjadi katalis penting dalam memperkuat fundamental keuangan PLN serta mendorong terwujudnya swasembada energi melalui sistem kelistrikan yang andal, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Diduga Sebar Data Debitur, Komdigi Minta Google Hapus 8 Aplikasi “Mata Elang”

Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More

5 hours ago

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

14 hours ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

15 hours ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

15 hours ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

15 hours ago

RUPSLB Bank Mandiri Rombak Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More

16 hours ago