Bali – Industri Non Fungible Token (NFT) masih terdengar asing bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Padahal, NFT diklaim menawarkan peluang yang berpotensi besar untuk menaikan nilai karya seni, khususnya dikalangan para seniman, yang pastinya juga memberi keuntungan dari segi ekonomi sang seniman.
Atas dasar itu, sekelompok seniman visual ternama asal Pulau Dewata berkumpul dalam sebuah lokakarya di Museum Blanco, Bali. Gelaran ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terkait bagaimana peran NFT dalam mengangkat profil seni tradisional ke tingkat global.
Pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 26 Desember itu diinisiasi oleh Paspath, platform digital yang bertujuan untuk menjadi pasar NFT paling dinamis di Indonesia, melalui aset berbasis blockchain yang sering digunakan untuk menandakan kepemilikan karya seni digital.
Dalam lokakarya tersebut, para seniman mempelajari bagaimana mereka dapat memanfaatkan teknologi NFT untuk mendorong batas-batas visi artistik dan memperluas pengaruhnya ke kancah global.
Mario Blanco, yang memiliki Museum Blanco dan sekaligus menjadi co-host acara tersebut, adalah tokoh seni di Bali yang telah menerima beberapa penghargaan fotografi internasional untuk karyanya yang berfokus pada pelestarian budaya tradisional Indonesia. Dirinya sangat yakin bahwa NFT menyimpan potensi signifikan bagi para kreator yang berbasis di Bali.
Di lokakarya tersebut, para pelukis dan juga perupa saling bercerita tentang keprihatinan dan tantangan mereka, termasuk kesulitannya dalam mempromosikan seni mereka secara global.
Mereka mengakui, adanya pandemi membawa dampak yang signifikan pada kehidupan Seniman tradisional Bali. Kebijakan pembatasan wilayah yang diterapkan membuat akses masuk wisatawan global ke pariwisata dan kesenian Bali menjadi terbatas dan berdampak pada turunnya jumlah kunjungan.
Seperti dikutip dalam keterangan Paspath dikutip Selasa, 10 Januari 2023 menjelaskan, dengan hadirnya aset digital atau non-fungible token (NFT), menciptakan jalan baru bagi para seniman untuk mengekspresikan visi artistisk yang dimiliki.
Selain itu, para seniman tradisional juga bisa menyajikan karyanya dengan gaya baru melalui NFT untuk meningkatkan visibilitas dari tingkat global.
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan seniman lokal Bali, dan kami percaya kami dapat menawarkannya nilai yang luar biasa bagi komunitas seni tradisional,” kata manajemen Paspath.
Platform asal tanah air yang resmi diluncurkan pada 31 Desember itu memaparkan beberapa aspek value proposition-nya kepada para seniman. Pertama, sebagai platform yang sangat beragam dengan daya tarik global yang kuat, Paspath dapat memfasilitasi ekspor karya seni ke seluruh dunia.
Paspath menerima pembayaran dengan mata uang rupiah, sehingga dapat menjamin harga yang relatif stabil dan pengalaman yang lebih mudah dalam hal penggunaan bagi masyarakat. Paspath juga sudah mendukung berbagai blockchain, termasuk blockchain Ethereum, BNB, dan lainnya, sehingga mampu mengurangi hambatan transaksi.
Platform Paspath didukung oleh tim yang berpengalaman di dunia blockchain dan memiliki rekam jejak yang kuat di ruang NFT. Perusahaan juga sudah menjalin kemitraan dengan pemain industri terkenal dari seluruh dunia.
Dalam gelaran perdananya tersebut, Paspath berhasil mendapatkan respon positif dari kalangan seniman. Hal itu terlihat dari adanya beberapa kontrak yang dilakukan oleh para peserta untuk bergabung menjadi mitra perusahaan.
Dijelaskan pula, lokakarya tersebut merupakan langkah awal perusahaan untuk mempromosikan Web3 di seluruh wilayah Indonesia. “Kami adalah tim global dengan pengalaman yang kaya di Web3, dan kami sangat percaya pada potensi besar Asia Tenggara untuk menjadi pemimpin di dunia Web3 dan NFT,” kata perwakilan Paspath.
Pihaknya berniat untuk memberikan peluang baru bagi para kreator, dan membuat dunia Web3 lebih mudah diakses oleh konsumen. Dengan begitu, perusahaan bisa mendukung perkembangan Web 3 di Asia Tenggara dan menghasilkan nilai yang lebih besar bagi industri.
Untuk mendorong adopsi lebih lanjut, perusahaan sudah memiliki beberapa rencana kegiatan dalam rangkaian peluncuran NFT, termasuk diantaranya acara lokakarya yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya Paspath untuk menggandeng lebh banyak tokoh budaya dan juga organisasi dalam mempromosikan pasar NFT Indonesia sekaligus mengenalkan budaya Indonesia ke dunia.
Dalam tahap awal, Paspath akan merilis koleksi NFT yang dikembangkan oleh Aktor dan sutradara Indonesia, Jeremy Thomas. Selain itu, perusahaan juga akan akan bekerja sama dengan komunitas NFT Indonesia Metarupa, untuk mengembangkan IP lain untuk platform ini.
Melanjutkan kesuksesan acara di Museum Blanco, Paspath juga berencana mengadakan lokakarya dengan Galeri Superlatif, galeri NFT fisik, serta Metarupa. (*)
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More