Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatat hingga kuartal II 2024 melalui produk pinjaman digitalnya, Pinang Dana Talangan telah menyalurkan Rp7,2 triliun kepada sekira 33 ribu agen BRILink dan Pegadaian. Realisasi pinjaman produk Pinang Dana Talangan ini tumbuh 58,9 persen year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan salah satu growth driver pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah ekspansi Pinang Dana Talangan. Produk pinjaman digital Bank Raya ini ditujukan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink.
“Untuk outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp491 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4 persen yoy,” ujar Bagus dalam Pubex Live 2024, Selasa, 27 Agustus 2024.
Baca Juga: Meroket 115,5 Persen, Laba Bersih Bank Raya Jadi Rp20 Miliar di Kuartal II 2024
Selain itu, pertumbuhan juga tercatat pada Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk karyawan tetap mencapai outstanding Rp385 miliar, tumbuh sebesar 74,8 persen yoy.
Sementara itu, outstanding ragam produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp564 miliar atau tumbuh 37,5 persen yoy.
“Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya secara aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat untuk mendukung kebutuhan finansial dan pertumbuhan usaha mereka. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga,” jelasnya.
Bagus menambahkan bahwa pertumbuhan kredit digital diikuti dengan pertumbuhan simpanan digital. Pada kuartal II 2024, pertumbuhan giro Bank Raya tumbuh sebesar 55,4 persen yoy menjadi Rp772 miliar. Kemudian, dari sisi tabungan tumbuh 5,1 persen yoy atau menjadi Rp1,5 triliun dan deposito tumbuh 1,9 persen yoy menjadi Rp6,3 triliun.
“Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen yoy,” imbuh Bagus.
Baca juga: RUPSLB Bank Raya Sepakati Buyback Saham dan Angkat Komisaris Baru
Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio Current Account Saving Account (CASA) Bank Raya pada kuartal II 2024 menjadi 26,8 persen dari sebelumnya sebesar 24,0 persen di kuartal II 2023.
Pertumbuhan tersebut semakin memperkokoh kondisi likuiditas Bank Raya. Ini juga tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya tercatat sebesar 78,25 persen di kuartal II 2024 dari sebelumnya sebesar 73,77 persen di tahun lalu periode yang sama.
Dari sisi permodalan, Bank Raya masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio total Capital Adequacy Ratio (CAR) pada kuartal II 2024 sebesar 40,84 persen, yang mayoritas merupakan modal tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.
“Kami akan terus melanjutkan inovasi-inovasi tersebut dan terus berkomitmen memberikan pengalaman perbankan digital yang lebih baik bagi nasabah. Kami berharap, Bank Raya dapat terus memberikan dampak positif terhadap peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, memudahkan transaksi harian nasabah, dan membantu lebih banyak pelaku usaha untuk terus maju dan produktif,” pungkas Bagus.
Sebagai informasi, Bank Raya berhasil membukukan laba bersih di kuartal II 2O24 Rp20 miliar. Raihan laba tersebut naik 115,9 persen secara yoy. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Allianz Life Indonesia dan Allianz Utama Indonesia meraih sertifikasi terkait keamanan data pribadi,… Read More
Jakarta – Kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rabu, 27… Read More
Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More
Jakarta - Meski masuk jajaran negara G-20 atau negara dengan ekonomi terbesar, Indonesia rupanya masih… Read More
Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More