Trump Effect Masih Jadi Pemicu Pelemahan Rupiah
Jakarta – Pemilihan presiden Presiden Amerika Serikat (pilpres AS) tinggal menghitung hari. Dua kandidat, baik Hillary Clinton maupun Donald Trumph memiliki posisi yang sama kuat. Kendati, beberapa hari ini Trumph dinilai memiliki peluang yang lebih unggul untuk memengkan pilpres AS.
Pilpres AS memang selalu menarik untuk disimak dan secara ajaib mampu mempengaruhi pasar. Tidak hanya pasar keuangan, tetapi juga pasar komoditas. Lalu sekor komoditas apa saja yang akan diuntungkan atau dirugikan apabila Trumph menang?
Berdasarkan Riset FXTM, Emas adalah salah satu sektor komoditas yang diuntungkan apabila Kandidat Pilpres dari partai Republik ini. Pesona safe haven emas dinilai akan mendorong investor untuk mengejar emas karena kejutan Trump dan juga ketidakpastian yang mungkin akan melonjak tajam.
Bagaimana dengan minyak bumi? Berdasarkan analisa FXTM, aspek ini belum banyak dibahas, namun harga emas berpotensi semakin melemah apabila Donald Trump menjadi Presiden.
“Lupakan ketidakpastian pemangkasan level produksi Komite OPEC. Apabila Trump terpilih, proyeksi pertumbuhan akan disesuaikan menjadi lebih rendah setidaknya untuk jangka pendek karena meningkatnya ketidakpastian investor, dan secara teoretis ini akan memperlemah permintaan terhadap komoditas seperti minyak dan memperburuk valuasi minyak” papar Jameel. (Nasib Yen, Pound dan Peso jika Trumph terpilih)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting Bank Aladin Syariah berkolaborasi dengan Halodoc untuk memberikan manfaat tambahan layanan kesehatan bagi… Read More
Poin Penting Bank Mantap dan MAI menyalurkan bantuan untuk korban banjir dan longsor di berbagai… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More