dana repatriasi_juda agung BI
Jakarta– Bank Indonesia (BI) memerkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan empat lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga. Seperti diketahui, triwulan ketiga lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi 4,73%.
“Goverment spending jadi sumber utama, biasanya kuartal empat pertumbuhan ekonomi tinggi dari belanja modal dan barang, biasnya tinggi,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Kantor Perwakilan BI Yogyakarta, Kamis 12 November 2015.
Selain itu, multiplier effect pengeluaran pemerintah di kuartal ketiga sudah tertransmisi ke sektor swasta. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan juga akan terdorong oleh konsumsi dari lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) akibat momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Desember nanti.
“Kuartal ketiga kemarin yang sebabkan konsumsi rumah tangga meningkat itu pertumbuhan lembaga non pemerintah rumah tangga sudah jalan. Keliatan sekali di semua wilayah baik di Jawa Kalimantan Sumatra. Sementara konsumsi rumah tangga relatif masih flat, tapi konsumsi partai terkait pilkada serentak sudah tinggi,” tandasnya.
Secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi masih di kisaran 4,7%-5,1% tapi lebih ke arah 4,7%-4,8%. (*) Ria Martati
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More