Categories: Analisis

Dihantui PHK, Ini Saran Ekonom Bagi Perusahaan Indonesia

Jakarta – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Amerika Serikat (AS) tak kunjung usai. Deretan perusahaan besar di negeri Paman Sam ini harus memangkas ribuan karyawan untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian resesi ekonomi yang terjadi.

Kepala Ekonom Bank Permata Joshua Pardede menilai, PHK yang terjadi di banyak perusahaan besar sebagai bagian dari upaya restrukturisasi di tengah resesi ekonomi yang dihadapi.

“Karena perusahaan pada akhirnya menginginkan adanya peningkatan produktivitas dengan harapan pengurangan karyawan,” kata Joshua di sela acara Asian Banking & Finance Forum Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Usai Piala Dunia, Kini Hotel di Qatar PHK Ratusan Pekerja

Akibat restrukturisasi di tengah resesi ekonomi tersebut sejumlah perusahaan harus memangkas karyawan seperti yang menerpa perusahaan 3M Company dengan memecat 6.000 karyawan secara global.

Opsi yang diambil perusahaan manufaktur dan teknologi ini diharapkan dapat menghemat pengeluaran hingga U$900 juta atau setara dengan Rp13,4 triliun per tahun.

Hal yang sama juga dilakukan Walt Disney dengan melakukan PHK kepada 6.000 pekerja di sejumlah divisi utama perusahaan mencakup Disney Entertainment dan Disney Parks, Experiences and Products.

Di mana,  yang sebelumnya didirikan dalam upaya restrukturisasi tahun 2023 sebagai rumah bagi bisnis produksi, distribusi film, TV, hingga layanan live streaming.

Dampak PHK AS ke Indonesia

Sejauh ini, kata Joshua, dampak PHK di AS terhadap perekonomian di Indonesia akan cukup terasa. Utamanya kepada sektor yang bersifat export oriented serta perusahaan AS yang memiliki cabang usaha di Indonesia.

“Akan tetapi, sektor-sektor yang domestic oriented misalnya konsumen dan perdagangan tidak akan berimbas karena fondasi bisnisnya sudah kuat,”terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya menekankan pentingnya adaptasi dan bisnis strategi yang harus dikuasai perusahaan di Tanah Air untuk bisa bertahan di tengah resesi ekonomi.

“Adaptasi dan bagaimana menemukan strategi bisnis menjadi kunci untuk bisa bertahan di era saat ini,” tandasnya.

Baca juga: Bisnis Loyo, Produsen Daging Asal AS Pangkas 10% Karyawan

Berdasarkan data Forbes, sepanjang Januari 2023 saja, sebanyak 60.000 pekerja terkena dampak PHK yang terjadi di Amerika Serikat.

Sementara, data Business Insider menyebut, lebih dari 55 ribu pekerja teknologi dari 154 perusahaan telah dipecat. Jumlah ini lebih banyak daripada jumlah PHK dalam enam bulan pertama 2022.(*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jadi Konstituen Indeks MSCI ESG Indonesia, Skor ESG BBNI Masuk 5 Terbaik

Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More

35 mins ago

Ngeri! Ini Sederet Dampak jika PPN 12 Persen Berlaku 2025

Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More

59 mins ago

Adu Laba Bank Digital per September 2024, Siapa Juaranya?

Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More

4 hours ago

397 Saham Merah, IHSG Ditutup Turun 0,38 Persen

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More

4 hours ago

IDXSTI Luncurkan Reporthink.AI, Solusi Pelaporan Keberlanjutan Emiten

Jakarta - PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) pada hari ini (18/11) secara resmi telah… Read More

4 hours ago

Pajak Digital Sumbang Rp29,97 Triliun hingga Oktober 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More

4 hours ago