Officer Communication Relations & CID PHE ONWJ Putri Nauli saat menerima penghargaan Silver Best CID Program Lingkungan. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menginisiasi program Jam Pasir (Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir) di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kabupaten Karawang. Program ini bertujuan menahan laju abrasi dan banjir rob sekaligus memberdayakan masyarakat pesisir.
Melalui inovasi Appostraps (Alat Pemecah, Peredam Ombak, Sedimen Traps) yang telah memperoleh hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM, PHE ONWJ berhasil mengembalikan 3,6 hektare lahan yang sebelumnya hilang akibat abrasi. Inovasi ini bahkan diapresiasi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Bupati Karawang Aep Syaepuloh.
“Kami juga memperkenalkan inovasi Appostraps di Bandarlampung, yang dihadiri Gubernur Lampung. Pada kesempatan lain, atas undangan Bupati Karawang, kami memaparkan kontribusi kami menangani abrasi di pesisir Karawang menggunakan Appostraps yang murah dan mudah,” ujar Officer Communication Relations & CID PHE ONWJ, Putri Nauli Marpaung, dalam keterangannya, dikutip pada Selasa, 12 Agustus 2025.
“Murah karena menggunakan ban bekas, dan mudah karena bisa direplikasi secara mandiri oleh masyarakat,” sambungnya.
Baca juga: Perdagangan dan Reparasi Masuk Top 5 Investasi RI untuk Pertama Kalinya
Hasilnya, 3,6 hektare lahan yang kembali dimanfaatkan sebagai kawasan eduwisata lingkungan kini ditumbuhi ribuan mangrove dan menjadi habitat bagi 28 flora serta 52 fauna. Appostraps juga mengembalikan 400 meter garis pantai yang sebelumnya hanya berjarak 2 meter dari pemukiman warga.
Dari sisi ekonomi, program ini membentuk 25 kelompok UMKM beranggotakan istri nelayan dan melibatkan belasan pensiunan nelayan sebagai pengelola kawasan wisata. Program ini menciptakan sinergi untuk mempercepat pembangunan kapasitas komunitas lokal dan memperluas manfaat perusahaan di tengah masyarakat.
Salah satu motor penggerak program Jam Pasir adalah Sahari (55), inisiator sejak 2014 bersama kelompok pensiunan nelayan Pasir Putih.
Awalnya, mereka mencoba menanam mangrove untuk menghalau rob dan abrasi, namun bibit-bibit itu habis tersapu ombak.
“Beruntung bagi kami, PHE ONWJ menawarkan inovasi Appostraps. Setelah dipasang Appostraps di garis depan, kami menanam mangrove di belakangnya. Hasilnya ombak tertahan, mangrove tumbuh subur, dan daratan yang hilang kembali muncul,” ungkapnya.
Baca juga: Infobank dan IBI Tanam 10 Ribu Mangrove, Dirut Maximus: Perbesar Lagi
Atas keberhasilan program Jam Pasir, PHE ONWJ meraih Silver Best CID Program Lingkungan dan Bronze Best CID Local Hero dalam ajang CID Upstream Award 2025 yang digelar Subholding Upstream Pertamina di PHE Tower, Rabu, 6 Agustus 2025.
Dari 17 zona peserta, PHE ONWJ yang merupakan bagian dari zona 5 terpilih sebagai finalis di tiga kategori.
“Apresiasi ini menjadi bukti keberhasilan sinergi perusahaan dan masyarakat dalam menciptakan solusi lingkungan yang berkelanjutan,” pungkas Putri. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More