Jakarta – PT Petrosea Tbk (PTRO) resmi melakukan pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 16 Desember 2024.
Presiden Direktur PTRO, Michael, menjelaskan bahwa penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 berjumlah Rp1,5 triliun dan memiliki empat seri jangka waktu 367 hari, 3, 5, dan 7 tahun.
Rinciannya, total dana sebesar Rp1,5 triliun tersebut, terdiri dari Obligasi Keberlanjutan dengan jumlah pokok Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan dengan sisa imbalan Ijarah Rp500 miliar.
“Seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan kami pergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan, dengan rincian sekitar 40 persen akan dipergunakan untuk pembelian material dan jasa terkait pembelian material yang bersifat beli putus sesuai dengan kebutuhan Perseroan, dan ketersediaan material tersebut bukan dari pihak yang terafiliasi dengan Perseroan,” ucap Michael dalam sambutannya di Jakarta, 16 Desember 2024.
Baca juga: Dibayangi Ketidakpastian, CGIF Optimistis Pasar Obligasi RI 2025 Tetap Moncer
Baca juga: KB Bank Terbitkan Obligasi Global Perdana 300 Juta Dolar AS
Sementara itu, sebanyak 27 persen dana akan digunakan untuk biaya operasional alat berat dan peralatan. Lalu, sekitar 25 persen akan digunakan untuk biaya kerja, dan sisanya akan digunakan untuk beban lainnya.
Dalam pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024, PTRO mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed lebih dari dua kali.
Adapun, penerbitan ini merupakan bagian dari program penawaran umum obligasi keberlanjutan I dengan total nilai Rp2 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I dengan total nilai Rp1 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More