Jakarta- Petrokimia Gresik yang merupakan perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, bersama Tiphone Mobile Indonesia dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan panen padi perdana di lahan demonstration plot (demplot) seluas 5 hektar milik BPTP Sultra di Desa Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sultra, Minggu (9/2).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menyatakan bahwa panen padi ini merupakan awal dari sebuah kerja sama yang lebih besar. Kolaborasi ini berawal dari kesamaan visi diantara pihak-pihak yang terlibat untuk ingin mendukung dan mewujudkan produktivitas pertanian yang tinggi dan berkelanjutan.
“Selanjutnya, secara bertahap kami akan kembali melakukan demplot di lahan sawah total seluas 1.000 hektar pada tahun ini,” jelas Rahmad melalui keterangan resminya, Senin 10 Febuari 2020.
Dirinya menambahkan, estimasi panen pada lahan tersebut diperkirakan mencapai sekitar 7-8 ton per hektar, atau lebih tinggi 2-3 ton per hektar dari rata-rata panen padi di Indonesia (5 ton per hektar).
Tahap pertama, lanjut Rahmad, akan dilakukan pada areal sawah seluas 300 hektar di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra. Penanaman akan dimulai pada tanggal 15 Februari 2020.
“Untuk kerja sama ini, kami akan mendukung melalui produk pupuk terbaru kami, yaitu NPK Petro Nitrat, dengan dosis 200 kg per hektar. Pemupukannya sendiri akan dilakukan pada awal Maret 2020 mendatang,” ujar Rahmad.
NPK Petro Nitrat adalah pupuk NPK 16-16-16 yang bisa diaplikasikan pada tanaman pangan dan hortikultura. Produk ini dirilis pada tahun 2018 dan telah melewati uji coba pada berbagai tanaman di berbagai daerah. Uji coba ini dilakukan secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak independen, khususnya BPTP di berbagai provinsi.
Selain NPK Petro Nitrat, kolaborasi ini juga didukung oleh benih unggul Trisakti milik Tiphone Mobile Indonesia. Benih padi ini bisa dipanen dalam waktu 70-75 hari setelah tanam, jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata benih padi lainnya yang pada umumnya panen mencapai 95-110 hari setelah tanam. Untuk teknis aplikasi produk, dosis pupuk NPK Petro Nitrat adalah 200 kg per hektar (3x aplikasi) dan benih padi unggul Trisakti 25 kg per hektar.
Kolaborasi ini pun, lanjutnya, sangat sejalan dengan arah bisnis Petrokimia Gresik yang saat ini ingin mewujudkan dirinya sebagai perusahaan solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan, sekaligus sebagai bentuk penguatan pasar pupuk sektor komersil (non-subsidi).
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More