Ekonomi dan Bisnis

Perusahaan Sawit Harus Bersiap Hadapi Perubahan Bisnis

Jakarta – Pelaku usaha perkebunan sawit diminta mempersiapkan diri menghadapi perubahan tantangan bisnis dari yang sebelumnya berkutat dengan pembukaan lahan baru dan kampanye negatif, menjadi peningkatan produktivitas, efisiensi industri, dan diversifikasi produk hilir.

Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin mengatakan, peningkatan produktivitas tanaman dan diversifikasi produk hilir harus dilakukan, menyusul semakin terbatasnya penambahan lahan. Pemerintah juga diperkirakan akan memperpanjang kebijakan moratorium lahan sawit baru.

“Tantangan industri sawit saat ini berubah menjadi peningkatan produktivitas, efisiensi industri, dan diversifikasi produk hilir, bukan hanya untuk pangan tapi juga untuk ragam Biofuel,” jelas Bustanul Arifin, seperti dikutip di Jakarta.

Sementara itu, semakin membaiknya penerimaan masyarakat terhadap produk sawit, tidak terlepas dari upaya perusahaan perkebunan. Saat ini, perusahaan sudah mulai konsisten dalam menerapkan sistem budidaya yang memperhatikan keseimbangan lingkungan, mulai dari pelestarian hutan dan satwa hingga menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan operasional perusahaan.

Bustanul menjelaskan, dari potensi permintaan produk derivatif CPO juga terus menunjukkan peningkatan. Kebijakan pemerintah membatasi ekspor CPO dalam bentuk bahan mentah juga perlu direspons dengan meningkatkan produksi produk hilir, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor produk jadi.

“Diversifikasi produk hilir tidak hanya akan menambah pangsa pasar produk sawit di masyarakat, tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk sawit. Perubahan ini pada akhirnya bisa menambah lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Selain sebagai bahan pangan dan industri kosmetik, kebijakan pemerintah meningkatkan produksi dan penggunaan Biofuel B-30 ikut memperluas permintaan terhadap CPO di dalam negeri. Indonesia juga mengembangkan bioavtur dari CPO dan hasil uji terbang pesawat CN-235 dengan bioavtur juga positif.

Secara terpisah, mengenai kesiapan perusahaan menghadapi perubahan tantangan bisnis sawit, Wakil Direktur Utama PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS), Kurniadi Patriawan, mengatakan pihaknya sudah mengantisipasinya sejak beberapa tahun terakhir.

“Nusantara Sawit Sejahtera sejak berdiri tahun 2008 sudah fokus memenuhi pasar di dalam negeri. Namun, saat ini kami memang masih menjual produk dalam bentuk tandan buah segar (TBS), minyak sawit mentah (CPO), dan biji sawit (PK). Tetapi kami siap menghadapi perubahan sesuai dengan kebutuhan pasar dan kondisi di industri,” tambah Kurniadi.

Dia mengatakan dengan memaksimalkan lahan yang ada, produksi CPO dan produk turunannya masih sangat berpotensi untuk ditingkatkan. Dari sistem budidaya, produktivitas tanaman sawit secara rata-rata nasional juga masih di bawah 4 ton per hektare.

Padahal, menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian yang dirilis pada tahun 2020, potensi produktivitas tanaman sawit di Indonesia bisa menyentuh 6 ton CPO per hektare sampai 7 ton CPO per hektare. Hal ini menunjukkan bahwa produksi dan konsumsi CPO di Indonesia masih berpotensi meningkat di masa mendatang. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

6 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

9 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago