Categories: Ekonomi dan Bisnis

Perusahaan ini Bangun Infrastruktur Sistem Komunikasi Kabel Laut Lintas Pasifik

Jakarta – Pandemi COVID-19 mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah tingginya ketergantungan penggunaan internet.

Saat ini pertumbuhan trafik bandwidth di Indonesia meningkat secara pesat, hampir seluruh aspek kehidupan menggunakan
internet. Tidak heran jika kebutuhan jaringan internet yang lebih cepat dan lebar semakin tinggi. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebut bahwa trafik layanan internet mencapai hingga 39,7 petabyte pada Mei 2021. Angka itu meningkat 49 persen dibandingkan trafik pada tahun lalu (kominfo.go.id, 17/05/2021).

Melonjaknya kebutuhan internet menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan internet (ISP). Kebutuhan akan rute alternatif menjadi sangat penting, khususnya untuk gerbang internasional.

Untuk meningkatkan konektivitas antara wilayah di Indonesia agar semakin kuat, Hawaiki Submarine Cable Limited Partnership (Hawaiki), sebuah perusahaan pengelola kabel bawah laut yang berkedudukan di New Zealand melakukan kerjasama proyek Pengembangan infrastruktur sistem komunikasi kabel laut lintas pasifik dengan PT Mora Telematika
Indonesia.

“Keberadaan kabel Hawaiki Nui akan secara signifikan memperluas jejaring bawah laut yang telah ada. Hawaiki secara tidak langsung menawarkan konektivitas yang tidak tertandingi di kawasan Asia- Pasifik. Kabel dari Hawaiki Nui didesain untuk memberikan konektivitas secara cepat dan langsung,” jelas Remi Galasso, Founder and Executive Chairman of Hawaiki, di Jakarta, Rabu, 3 November 2021.

Kerjasama ini sendiri rencananya membangun jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang akan menghubungkan jalur Amerika Serikat, Indonesia, Singapura hingga Australia.

Proyek ini akan menggelar jaringan fiber optik dari wilayah Asia Tenggara hingga Amerika Serikat. Merujuk pada cooperation agreement, pekerjaan konstruksi rencananya akan dimulai pada 2022 dengan kabel siap pakai (RFS) yang diharapkan terpasang pada tahun 2025.

“Dengan adanya rencana pembangunan Sistem Komunikasi Bawah Laut Lintas Pasifik ini, Indonesia akan mendapatkan akses koneksi internasional yang lebih optimal daripada sebelumnya,” papar Ismail selaku Plt. Direktur Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan informatika RI.

Kabel dari Hawaiki saat ini telah menghubungkan Australia, New Zealand, Amerika Samoa, Hawaii, dan kawasan barat Amerika Serikat. Kerjasama dengan Moratelindo akan menjadi kerjasama
strategis, mengingat Moratelindo menjadi mitra lokal yang akan membantu mengurus perijinan kepada pemerintah Indonesia terkait dengan proyek Hawaiki Nui. Moratelindo turut memegang peranan penting dalam membangun sistem tepat guna untuk meletakkan dan menata jalur kabel bawah laut. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

7 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

8 hours ago

Donald Trump Isyaratkan Akhiri Konflik Gaza Sebelum Biden Lengser

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More

23 hours ago

Allianz Catat Pertumbuhan GWP 10 Persen di November 2024, Segini Nilainya

Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More

24 hours ago

Stok Energi Primer Cukup, PLN Siap Pasok Listrik Andal Selama Nataru

Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More

24 hours ago

Kualitas Aset Membaik, KB Bank Targetkan Peningkatan NII hingga 2,3 Persen di 2025

Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More

1 day ago