Perusahaan di RI Sangat Optimis Terhadap Prospek Bisnis

Jakarta – Perusahaan di Indonesia memiliki pandangan yang lebih optimis ketimbang perusahaan di kancah dunia, termasuk di wilayah Asia. Optimisme tersebut menyangkut prospek bisnis jangka pendek, menengah dan panjang. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa sejumlah kebijakan ekonomi makro yang diambil Pemerintah akan semakin memperkuat konsumsi domestik dan investasi.

Demikian kesimpulan yang diperoleh dari survei terbaru HSBC dimana sebanyak 150 perusahaan dari Indonesia menjadi bagian dari sampel penelitian ini. Dalam surveinya, HSBC menetapkan kriteria pengambilan sampel, yaitu perusahaan dengan omset minimal $1,75 juta dan batas korporasi sebesar $16,5 juta. Responden merupakan para pengambil keputusan kunci dan mereka yang memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

“Menurut survei HSBC yang bertajuk ‘Navigator: Now, next and how’ yang mengukur sentimen dan harapan dunia bisnis di 35 pasar di seluruh dunia, para pebisnis di RI memperlihatkan rasa optimisme yang sangat besar, dengan tingkat kepercayaan diri yang jauh lebih tinggi dibanding perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia termasuk di wilayah Asia,” kata Anurag Saigal, Deputi Direktur, Commercial Banking, PT Bank HSBC Indonesia melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 6 November 2019.

Survei Navigator merangkum hasil survei komprehensif terhadap 9.131 perusahaan dari enam wilayah berbeda dan merupakan bagian dari serangkaian laporan ‘Navigator’ yang dipublikasikan oleh HSBC untuk mengetahui sentimen dan melihat masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan di seluruh dunia. Survei ini juga mencoba melihat rencana investasi para pebisnis, bagaimana mereka mengambil keputusan-keputusan penting, melakukan berbagai perubahan, serta mengembangkan bisnis.

Tak hanya itu, penemuan penting lain dari survei ini adalah lebih dari setengah perusahaan Indonesia yang disurvei termasuk dalam kategori ‘Navigator’, yang berarti mengharapkan penjualan tumbuh sebesar 15 persen atau lebih pada tahun berikutnya. Responden Indonesia juga merasa percaya diri atas prospek bisnis masa depan mereka, dimana sembilan dari sepuluh perusahaan Indonesia optimis tentang pertumbuhan, dibandingkan dengan setahun lalu.

“Optimisme di Indonesia berada di atas rata-rata Asia Pasifik, negara yang mendekati tingkat optimisme Indonesia adalah Bangladesh dengan 74 persen dan India dengan 72 persen,” kata Anurag.

Masih dari “HSBC Navigator: Now, Next and How” – tahun depan, lebih dari setengah bisnis yang disurvei atau 54 persen memperkirakan penjualan mereka tumbuh 15 persen atau lebih, yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata global serta 22 persen dan Asia Pasifik 19 persen.

“Bisnis Indonesia adalah yang paling optimis di 35 pasar. Bangladesh adalah yang terdekat, dengan 50 persen perusahaan di Bangladesh mengharapkan pertumbuhan penjualan 15 persen atau lebih,” kata Anurag.

Dirinya menyebutkan, dalam jangka waktu lima tahun, proporsi bisnis di Indonesia yang mengharapkan penjualan tumbuh 15 persen atau lebih mencapai 61 persen. Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, telah menjadi ekonomi dengan pertumbuhan pesat selama kurang lebih satu dekade terakhir ini, dimana pertumbuhan setiap tahunannya mencapai sekitar 5 persen sejak 2015.

Para pembuat keputusan dalam perusahaan yang disurvei percaya bahwa tahun depan sepertinya masih menjadi tahun pertumbuhan bagi Indonesia, karena kebijakan ekonomi makro yang bijak dengan memegang prinsip keberhatihatian (prudent) semakin memperkuat konsumsi domestik dan masuknya aliran investasi. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

12 mins ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

30 mins ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

50 mins ago

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

1 hour ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

2 hours ago