Jakarta – Sejumlah perusahaan asuransi mulai banyak menggarap segmen ritel. Terlebih banyak masyarakat yang sejauh ini belum teredukasi pentingnya asuransi.
Hal itu sekaligus menjadi tantangan buat perusahaan asuransi untuk menggarap potensi di segmen ritel.
Beberapa perusahaan yang sudah terang-terangan ada PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance). Perusahaan bahkan optimis kinerjanya akan tetap kinclong dengan fokus masuk ke segmen ritel.
Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna mengatakan, prosentase premi asuransi nasional saja hampir 60% ada di ritel.
“Sehingga masih sangat besar peluangnya,” kata Indra usai menerima penghargaan award dari Infobank, beberapa waktu lalu.
Indra mengatakan, segmen ritel saat ini sendiri sangat bagus buat menyeimbangkan portofolio. Pasalnya, jika melihat pasar korporasi untuk kolektibilitas premi itu sangat besar, namun yang jadi permasalahannya saat ada klaim besar. Disisi lain, untuk objek-objek besar ujarnya saat ini tidak banyak.
Fakta perusahan fokus garap segmen ritel terliat dari sinergi dengan Fungsi Marketing Communication PT Pertamina (Persero), Fungsi Domestic Gas PT Pertamina (Persero), dan tiga anak usaha Pertamina lainnya seperti PT Pertamina Retail, PT Pertamina Lubricants, dan PT Patra Jasa.
Perseroan terus berupaya untuk mengembangkan usaha ritel yang dimulai dari captive market maupun mitra strategis sebagai saluran distribusi.
Selain itu, dalam keseriusannya garap segmen ini, Tugu Insurance juga meluncurkan aplikasi t-drive. Aplikasi ini dapat diunduh via smartphone oleh masyarakat luas melalui Google Play untuk platform Android dan Apple App Store.
Baca juga: Asia Tenggara Jadi Role Model Industri Asuransi Global
Aplikasi t-drive tak hanya ditujukan bagi pelanggan Tugu Insurance melainkan juga masyarakat umum. Aplikasi ini memuat 2 fitur yaitu fitur pengguna umum dan fitur khusus untuk pelanggan Tugu Insurance, guna memantau kinerja pengemudi dalam aspek kecepatan, akselerasi, menikung, penggunaan telepon seluler, mengemudi pada pagi hingga malam hari, serta melihat jejak CO2.
Aplikasi ini diharapkan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam keseharian masyarakat, sehingga membantu menurunkan angka kecelakaan akibat kebiasaan buruk dalam mengemudikan kendaraan di jalan raya. Khusus untuk fitur pelanggan Tugu Insurance, apabila terjadi kecelakaan, pengemudi dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengirim lokasinya.
Perusahaan lain ada Asuransi Astra yang coba ingin lebih memanjakan para konsumennya dengan meluncurkan fitur Garda Xperience Intelligent Assistant (Garxia). Fitur ini memungkinkan konsumen untuk mengklaim dengan chatting alias kirim pesan saja.
Terakhir ada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo yang coba masuk ke segmen ritel dengan memberikan perlindungan Personal Accident Insurance atau asuransi kecelakaan diri kepada 1.000 bikers pada event Bali Bike Festival IV – 2018.
Direktur Operasional Ritel Askrindo, Anton F Siregar mengatakan, dengan memasarkan produk asuransi yang bersifat retail kepada target market perorangan, maka Askrindo juga sekaligus mensosialisasikan program literasi “mari berasuransi” kepada masyarakat. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More