News Update

Perusahaan Asal Australia Berniat Listing di BEI

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, bahwa salah satu perusahaan dari Australia yang berbentuk penanaman modal asing (PMA) memiliki keinginan untuk listing atau mencatatkan saham di pasar modal Indonesia.

Minat perusahaan dari negeri Kangguru ‎tersebut disambut baik oleh bursa. Sebab, akan menambah portofolio perusahaan yang resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal.

“Satu PMA asal Australia tengah jajaki lepas saham lewat IPO, perusahaan itu bergerak dibidang perdagangan dan jasa,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat‎, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu 5 Juli 2017.

‎Perusahaan PMA Australia itu, kata Samsul, mempunyai induk usaha yang sudah tercatat di ‎Australia Stock Exchange (ASX), sedangkan anak usahanya di Indonesia telah berbadan hukum Indonesia dengan bentuk perseroan terbatas (PT).

Sebagai catatan, di bursa ASX, setidaknya ada 2.122 perusahaan yang sudah tercatat menjadi emiten per Januari 2013, dengan tingkat kapitalisasi pasar (market cap) sebesar AUD1,4 triliun.

Pialang saham yang mendominasi pasar perdagangan di ASX antara lain Macquarie Bank, UBS, Citigroup, Goldman Sachs JBWere, Merrill Lynch, CSFB, Deutsche Bank, ABN AMRO, Commonwealth Securities dan Morgan Stanley.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio pernah mengatakan, bahwa dirinya telah mencatat ada 52 perusahaan yang beroperasional dan produksi di Indonesia telah tercatat di pasar modal di luar negeri. Semua perusahaan itu ada di sektor tambang dan perkebunan.

“Ada 52 perusahaan yang pendapatannya 50 persen dari republik ini ada perdagangan, ada properti, ada kelapa sawit. Kalau revenue atau asetnya 50 persen ada di Indonesia, ini kok listednya di luar, jadi saya laporkan (ke Presiden) saya bilang itu wajib di sini. Presiden bilang saya minta daftarnya, saya kasih beliau. Sebagai contoh Freeport, itu pendapatnya terbesar di Indonesia, pantes dong Freeport listed di sini. Itu yang kayak begitu ada 52 tuh,” jelas Tito. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

32 mins ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

7 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

8 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

21 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

22 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

22 hours ago