Ekonomi dan Bisnis

Perumnas Akui Program Bangun Satu Juta Rumah Cukup Berat

Jakarta–Target pemerintah untuk membangun Program Satu Juta Rumah hingga tahun 2019 dirasa sebagai program yang cukup berat. Mengingat hingga tahun ini, kontribusi pembangunan program ini masih rendah.

Pihak Perum Perumnas, sebagai BUMN perumahan yang ikut menggarap program ini diberi tugas untuk menyelesaikan proyek perumahan 100 ribu unit. Namun meski begitu, pihaknya meyakini proyek yang akan digarapnya baru akan kelar pada 2018 nanti.

“Saya rasa program ini berat. Makanya kami harap tidak hanya Perumnas yang menggarap, tapi semua pengembang mesti ikut terlibat,” tandas Direktur Keuangan Perumnas Hakiki Sudrajat di Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.

Saat ini, Perumnas sendiri mendapat jatah proyek rumah atau rumah susun sebanyak 100 ribu unit. Namun baru akan selesai di tahun 2018. Sementara backlog rumah atau kekurangan rumah mencapai 15 juta dengan penambahan setiap tahun mencapai 800 ribu backlog setiap tahun.

“Tapi pasokan rumah yang ada setiap tahun hanya bertambah 250 ribu. Itu menjadi masalah yang mesti disiasati oleh pemerintah. Saya harap target 1 juta rumah dapat tercapai, sehingga dapat mengatasi backlog ini,” terang dia.

Saat ini, hunian yang dikembangkan Perumnas mencapai 6.000 unit dengan penambahan 4.000 unit dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera).

Sejauh ini kapasitas Perumnas sendiri hanya bisa membangun sebanyak 35 ribu-50 ribu unit dalam setahun.

“Tapi kita genjot terus agar bisa bangun. Apalagi dari pendanaan, kami juga dapag PMN (Penyertaan Modal Negara) 2015 sebesar Rp 1 triliun. Itu bentuk support dari pemerintah,” kata dia.

Sementara agar mempermudah proses pembayaran, pihaknya bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan pembayaran melalui e-cash melalui merchant payment transfer yang dikeluarkan PT Digital Artha Media. (*) Dwitya Putra

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

40 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

1 hour ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

21 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

21 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago