Headline

Perubahan Komposisi Skim FLPP Tak Pengaruhi Kinerja BTN

Jakarta – Pemerintah terus mendorong penyediaan perumahan bagi masyarakat berpengahasilan rendah (MBR). Untuk semakin menambah jumlah rumah MBR yang dibangun, maka proporsi keterlibatan antara pemerintah dengan bank akan diubah pada tahun depan.

Bila saat ini komposisinya 90:10% atau lebih banyak 90% Pemerintah, maka untuk tahun depan Pemerintah mengusulkan kredit pemilikan rumah bersubsidi menggunakan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) komposisinya menjadi 60% pemerintah dan 40% nya adalah bank.

Pemerintah sendiri menilai, perubahan komposisi skim FLPP (60:40) dianggap sudah waktunya. Kondisi tersebut juga seiring dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang terus menurun sejak Januari sampai Juni 2016. Di mana saat ini suku bunga BI telah turun menjadi 6,5%.

Berkurangnya dana dari pemerintah untuk KPR Subsidi (FLPP) dianggap tidak akan mempengaruhi kinerja PT Bank Tabungan Negara (BTN) dalam penyaluran kredit pemilikan rumah bersubsidi. Hal ini sejalan dengan BTN yang masih memegang pangsa pasar terbesar dalam pemberian kredit KPR ketimbang bank-bank lain.

“FLPP skimnya akan diganti, dana pemerintah menjadi 60%, lalu dana bank 40%. Saya pastikan ini tidak akan ada dampaknya ke BTN. Lagi pula BTN masih menguasai FLPP dibanding bank penyalur FLPP lainya,” ujar Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.

Dia menambahkan, berkurangnya komposisi skim FLPP pemerintah tidak akan mempengaruhi kinerja penyaluran KPR bersubsidi, asal rasio pendapatan bunga terhadap nilai bunga (Net Interest Margin/NIM) BTN dapat terjaga di atas 4%. Saat ini NIM BTN di Semester I 2016 tercatat 4,65% atau turun dari 4,73%.

“Kita bisa lakukan tujuan pemerintah selama gross margin (NIM) tidak dibawah 4%. BTN masih menguasai pasar pembiayaan rumah. Jadi kuncinya disitu, saya kira tidak ada kekhawatiran,” ucap Iman. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 mins ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

2 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

2 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

3 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

4 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

4 hours ago