Perbankan

Pertumbuhan Tabungan di Bank Kian Susut, Bos BCA Ungkap Penyebabnya

Jakarta – Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan hingga akhir Desember 2023 hanya tumbuh 3,8 persen. Ini menandakan bahwa pertumbuhan DPK perbankan pada 2023 tergolong lesu. Apalagi jika ditarik dalam setahun terakhir, di mana pada Januari 2023 DPK masih bisa tumbuh di level 8,5 persen.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan alasan mengapa pertumbuhan DPK mulai susut, khususnya yang berasal dari tabungan dan giro.

Meski trennya sedang melemah, namun sepanjang 2023 BCA berhasil mencatat pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 4,3 persen. Angka ini dua kali lipat dari pertumbuhan industri yang hanya sebesar 2,1 persen.

Baca juga: BI Proyeksikan Pertumbuhan DPK Perbankan Triwulan I 2024 Masih Melambat

Jahja menjelaskan, bahwa dampak kenaikan suku bunga acuan memberi jarak atau gap antara suku bunga giro dan tabungan, serta suku bunga deposito berjangka. Oleh karena itu, nasabah menaruh dananya ke instrumen lain yang memberikan keuntungan lebih besar.

“Sebab itu tidak heran, orang akan mencoba dana-dana yang mengendap cukup lama akan diusahakan atau disekolahkan ke yield yang lebih besar. Ya tentu, buat apa ditaruh terus ke tabungan?,” ungkap Jahja dalam Konferensi Pers, Kamis 25 Januari 2024.

Lebih lanjut dia menjelaskan, berbeda dengan para pengusaha atau korporasi yang sering bertransaksi dan membutuhkan dana yang likuid dengan menggunakan tabungan dan giro. Sehingga, hal ini menjadi tantangan dalam menghimpun DPK, terutama CASA.

Sebagai informasi, BCA berhasil mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 6 persen pada 2023. Angka itu juga melampaui pertumbuhan industri yang hanya 3,8 persen.

Meski demikian, Jahja mengakui angka pertumbuhan DPK di BCA tersebut relatif kecil. Tetapi, ia memastikan bahwa likuiditas dari BCA masih cukup baik. Pasalnya, dasar dari DPK dan kredit itu berbeda.

“DPK kita mendekati Rp1.000 triliun. Sedangkan kredit kita di sekitar Rp780an triliun kira-kira. Jadi basic-nya juga berbeda. Sehingga, DPK BCA untuk kebutuhan likuiditas “cukup lumayan”,” ungkapnya.

Baca juga: DPK Perbankan Desember 2023 Tumbuh 3,8 Persen, Ini Faktor Pendorongnya

Sebagai informasi, BCA melaporkan total DPK naik 6,0 persen yoy mencapai Rp1.102 triliun, sehingga mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1 persen yoy menjadi Rp1.408 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 80 persen dari total DPK.

Sementara itu, penyaluran kredit BCA tercatat sebesar Rp810,4 triliun per Desember 2023, naik 13,9 persen secara tahunan. Rasio simpanan terhadap pinjaman pun naik menjadi 70 persen pada tahun 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

1 hour ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

2 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

9 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

9 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

23 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

23 hours ago