Pelayanan di Tugu Insurance. Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) telah menggelar Public Expose (Pubex) 2025. Dalam kesempatan tersebut manajemen TUGU menjelaskan kinerja pertumbuhan premi melampaui industri.
Per September 2025 pertumbuhan premi anak usaha Pertamina ini telah mencapai 5,6 persen dan lebih tinggi dari rata-rata industri yang mencapai 3,4 persen.
Manajemen melaporkan dominasi perusahaan di pasar asuransi umum. Selain mempertahankan posisi Market Leader (No. 1) di lini Marine Hull dan Aviation, TUGU mencatatkan prestasi gemilang di lini Fire & Property.
Hal itu menegaskan bahwa strategi penguatan di segmen non-captive membuahkan hasil signifikan.
Di lini Properti, peringkat pasar TUGU melonjak dari posisi 4 menjadi ranking 2 nasional. Ini membuktikan kepercayaan pasar komersial dan ritel terhadap TUGU semakin meluas, melengkapi kekuatan tradisional kami di sektor energi.
Baca juga: Tugu Insurance Gelar Pubex 2025, Pertahankan Kinerja Solid dan Perkuat Aspek ESG
Selain itu, tercatat TUGU juga tetap berada di lima besar pada lini marine cargo dan energi offshore. Pencapaian tersebut dinilai mencerminkan kekuatan teknis dan kedalaman hubungan TUGU dengan para nasabahnya.
Dalam paparannya, manajemen juga menyoroti tren pertumbuhan premi industri asuransi umum dalam lima tahun terakhir yang masih positif dengan laju tahunan mencapai 8 persen.
Lewat pertumbuhan jangka panjang yang positif di industri asuransi, TUGU berada pada posisi yang ideal untuk memperluas pangsa pasar.
Baca juga: Tugu Insurance Catat Pendapatan Premi Signifikan
Analis Ajaib Sekuritas, Rizal Rafly, menilai TUGU memiliki keunggulan fundamental yang jarang dimiliki kompetitor, yakni kombinasi antara solvabilitas tinggi dan likuiditas yang melimpah.
Dari sisi permodalan, TUGU mencatatkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 360,9 persen, melampaui rata-rata industri yang berada di level 326,4 persen.
”RBC yang tebal ini bukan sekadar angka kepatuhan, melainkan ‘amunisi’ bagi TUGU untuk menyerap risiko lebih besar secara mandiri (retensi) guna meningkatkan profitabilitas,” ujar Rafly.
Baca juga: Tugu Insurance Pertahankan Kinerja Solid di Tengah Dinamika Industri Asuransi
Lebih impresif lagi adalah posisi likuiditas TUGU. Rasio Kecukupan Investasi (RKI) TUGU tembus di angka 272,6 persen, meninggalkan jauh rata-rata industri yang hanya 166,5 persen.
Rafly menekankan bahwa selisih RKI yang signifikan ini—lebih dari 100 persen di atas rata-rata pasar—memberikan jaminan keamanan tingkat tinggi bagi nasabah korporasi maupun ritel.
Artinya, TUGU memiliki aset investasi likuid yang sangat lebih dari cukup untuk membayar klaim, menjadikan TUGU pilihan paling aman (safe haven) di tengah ketidakpastian pasar.
”Kombinasi likuiditas tinggi dan pertumbuhan premi 5,6 persen ini menjadikan saham TUGU sangat menarik bagi investor yang mencari growth with safety,” pungkas Rafly. (*)
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More