News Update

Pertumbuhan Kredit Turun Tipis jadi 0,3%, Ini Penjelasan BI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada Juli 2021 tetap menunjukkan pertumbuhan positif, meskipun sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Penyaluran kredit pada Juli 2021 tercatat sebesar Rp5.554,4 triliun, tumbuh 0,3% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (0,4% yoy).

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengungkapkan, perlambatan kredit terutama terjadi pada debitur perorangan, di tengah kredit korporasi yang masih terkontraksi.

“Kredit kepada perorangan tumbuh melambat di Juli 2021 menjadi sebesar 4,2% (yoy) dari sebelumnya 4,3% (yoy) Sementara kredit kepada korporasi masih mencatat pertumbuhan negatif (-2,5%, yoy) pada Juli 2021,” jelas Erwin pada keterangannya, di Jakarta, Rabu 25 Agustus 2021.

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Juli 2021 dipengaruhi oleh penurunan penyaluran Kredit Investasi (KI), ditengah akselerasi penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumsi (KK) Kredit Investasi (KI) menunjukkan kontraksi yang lebih dalam sebesar 1,7% (yoy) pada Juli 2021, dari sebesar -0,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Kontraksi lanjutan pada kredit investasi disebabkan oleh kredit pada sektor Industri Pengolahan serta sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR). KI pada sektor Industri Pengolahan pada Juli 2021 terkontraksi -0,5% (yoy) berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh positif (0,4%, yoy), khususnya pada Industri Logam Dasar Besi dan Baja di Banten dan DKI Jakarta.

Sementara itu, KI sektor PHR terkontraksi -4,4% (yoy) pada Juli 2021, lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya (-3,1%, yoy), terutama kredit yang disalurkan sub sektor Perdagangan Impor Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat serta Produk Sejenis di DKI Jakarta dan Bengkulu.

Di sisi lain, KMK dan KK menjadi penahan perlambatan laju pertumbuhan kredit yang lebih rendah. KMK tumbuh meningkat, dari 0,1% (yoy) pada Juni 2021 menjadi 0,2% (yoy) pada Juli 2021, terutama di sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor PHR. KMK Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan pada Juli 2021 tercatat 13,7% (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (11,7% yoy).

Peningkatan terutama terjadi pada KMK Perkebunan Kelapa Sawit. Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh meningkat sebesar 3,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juni 2021 sebesar 2,19% (yoy), terutama bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK sub sektor Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang yang Didominasi Makanan, Minuman dan Tembakau.

Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) terakselerasi, dar 1,9% (yoy) pada bulan Juni 2021 menjadi 2,3% (yoy), disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna.

Penyaluran kredit sektor Properti pada Juli 2021 tumbuh 4,9% (yoy), melambat dibandingkan Juni 2021 5,3%, (yoy) terutama pada kredit konstruksi dan kredit real estate. Kredit Konstruksi melambat dan 5,3% (yoy) menjadi 4,6% (yoy) pada Juli 2021, terutama pada kredit untuk Konstruksi Perumahan Sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Selanjutnya, kredit real estate tercatat tumbuh negatif sebesar 1,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan -0,5% tyoy) pada Juni 2021, terutama kredit real estate gedung perbelanjaan (Mal, Plaza DKI Jakarta dan Sulawes Utara) Di sisi lain, KPR/KPA kembali mengalani peningkatan, dari 2,9% (yoy) pada Juni 2021 menad 4% (yoy) pada Juli 2021, terutama didorong oleh peningkatan KPR tipe di atas 70.

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2021 tumbuh sebesar 1,8% (yoy), sedikit lebih rendah dar bulan sebelumnya yang tercatat 1,9% (yoy). Perkembangan tersebut sejalan dengan perlarmbatan kredit skala menengah.

Kredit usaha menengah menunjukkan perlambatan sebesar 6,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,8% (yoy). Sementara itu, kredit skala mikro dan skala kecil tercatat tumbuh membaik. Kredit skala kecil tercatat tumbuh 16,4% yoy, meningkat dibandingkan 15,4%(yoy) pada bulan Juni 2021

Sedangkan kredit skala mikro terkontraksi sebesar -24,1% (yoy) pada Juli 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya -25,6% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan perlambatan disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit investasi ditengah akselerasi kredit modal kerja (*)

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

9 hours ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

15 hours ago

Gandeng BGN, ID FOOD Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More

19 hours ago

Dukung Transformasi Digital, DMMX Luncurkan Dua Inovasi Produk Ini

Jakarta - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) terus berupaya mendukung transformasi digital, khususnya bagi… Read More

20 hours ago

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

21 hours ago

BRI Insurance Beri Literasi Asuransi Syariah kepada Santri Pondok Pesantren di Sukabumi

Jakarta - Dalam rangka mendukung upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, BRI Insurance berkomitmen turut… Read More

22 hours ago