Jakarta–Pelambatan pertumbuhan kredit masih berlanjut pada November. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit pada November hanya 9,8% secara tahunan (yoy) dengan nilai Rp3.983 triliun.
Pertumbuhan per November itu turun dibandingkan pertumbuhan per Oktober yang mencapai 10,3%. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp4.367 triliun tumbuh 7,7%. Pertumbuhan simpanan itu juga melambat dibanding petumbuhan pada Oktober yang tercatat 9% secara tahunan dengan nilai Rp4.370 triliun.
Analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja mengatakan di sisi likuiditas, dengan pertumbuhan simpanan yang lebih lambat, level rasio kredit terhadap simpanan (LDR) naik menjadi 90,5% dari 89,8% pada Oktober. Pada kualitas aset, NPL industri secara mengejutkan masih membaik menjadi 2,66% pada November dari 2,68% pada Oktober, tetapi ada kenaikan kredit spesial (special mention loans) yang sebesar 5,94% dari 5,88% pada periode yang sama.
Profitabilias industri juga stabil, ditunjukkan dengan tingkat margin bunga bersih (NIM) yang stabil pada 5,35% pada November vs. 5,34% pada Oktober. Tidak ada perubahan besar pada NIM di seluruh tipe bank.
Untuk pemodalan, rasio kecukupan modal (CAR) berlanjut membaik menjadi 21,3% pada November dari 21% pada Oktober. CAR tertinggi dibukukan bank asing yaitu 45,9% dan terendah adalah bank devisa komersial sebesar 18,1%. (*) Ria Martati
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More