Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim (BJTM) mencatatkan laba bersih disepanjang 2022 sebesar Rp1,54 triliun atau meningkat tipis 1,3% bila dibandingkan realisasi laba bersih di tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp1,52 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya yang dikutip 7 Maret 2023 menyebutkan, kinerja laba bersih bankjatim yang terjaga tersebut dimulai dengan pertumbuhan total kredit secara keseluruhan sebesar 8,06% (YoY) selama tahun 2022. Peningkatan penyaluran kredit bankjatim terjadi di seluruh segmen yang mana hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.
Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24% (YoY) atau tercatat Rp6,34 triliun hingga akhir 2022. Tidak hanya itu saja, portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02% atau tercatat Rp11,20 triliun. Kemudian capaian kredit di sektor konsumsi juga meningkat signifikan dimana tumbuh sebesar 5,11% atau tercatat Rp28,65 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim tentu saja diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut menurun di angka 2,83%, berbanding 4,48% di tahun sebelumnya (YoY).
Menurut perseroan, penurunan rasio NPL dan LAR tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit bankjatim menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.
Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif, bankjatim juga mencatatkan pertumbuhan pada Net Interest Income (NII) sepanjang tahun 2022 yang naik sebesar 4,40% (YoY) atau tercatat Rp 4,81 tiliun. Sementara itu, biaya provisi melandai sebesar 10,54% (YoY) atau tercatat Rp 387 milliar.
Pertumbuhan yang signifikan di sektor UMKM ditopang oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar yaitu Rp104,6 miliar selama tahun 2022. Hal ini menunjukkan keberhasilan bankjatim dalam mendukung program pemerintah pada peningkatan UMKM melalui Program KUR. Dilihat dari kualitas kreditnya, kredit sektor UMKM juga terlihat bagus dengan komposisi NPL terendah yaitu 0,60% dibanding dengan sektor lainnya.
Dengan capaian kinerja yang positif tersebut, telah mendorong kinerja aset bankjatim yang tumbuh 2,29% (yoy) menjadi sebesar Rp103,03 triliun di 2022. Sedangkan komposisi rasio keuangan bankjatim periode Desember 2022 antara lain, Return On Asset (ROA) sebesar 1,95%, Return on Equity (ROE) sebesar 16,24% dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,11%.
Selain dari kinerja keuangan yang tumbuh positif, sepanjang tahun 2022 bankjatim juga berhasil meraih banyak penghargaan dari berbagai ajang. Tercatat selama setahun bankjatim berhasil meraih total 44 penghargaan dari 36 ajang penghargaan baik yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah, regulator, serta instansi media. Salah satu penghargaan prestisius yang berhasil diraih yaitu penghargaan dari Dirjen Perbendaharaan Kanwil Jatim sebagai Peringkat I Bank Penyalur KUR Terbaik.
Komposisi kepemilikan saham selama tahun 2022 masih didominasi oleh investor dalam negeri sebesar 66,44%, sedangkan investor luar negeri tercatat sebanyak 33,54%. Tahun 2022 juga menjadi tahun yang membanggakan bagi emiten dengan kode BJTM ini. Pasalnya BJTM berhasil masuk dalam indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI & Index ESG Sector Leaders IDX KEHATI. Hal ini mengindikasikan komitmen bankjatim untuk melakukan upaya pengelolaan manajemen berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.
Di sisi lain, pengembangan tekonologi yang masiv juga tidak luput dari perhatian bankjatim. Terbukti, bankjatim sampai saat ini telah melakukan digitalisasi dengan Jconnect. Mulai dari Jconnect Pemda, Jconnect Public, Jconnect UMKM, sampai Jconnect Corporate. Bankjatim juga telah menyiapkan IT Masterplan demi memperkuat digitalisasi.
Adapun rencana yang telah disiapkan untuk tahun 2023 yaitu menyediakan layanan keuangan digital kepada nasabah individu dan/atau korporasi dengan kualitas layanan yang relative sama dengan layanan fisik tatap muka serta mewujudkan digitalisasi proses bisnis untuk seluruh cabang dan divisi. Dengan demikian bukan tidak mungkin bankjatim ke depannya bisa menjadi BPD nomor 1 di Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More