Pertumbuhan kredit perbankan kian melambat. Ria Martati
Jakarta–Pertumbuhan kredit diperkirakan terus melambat. Jika sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih optimis kredit tumbuh di kisaran 13%-15%, saat ini angka 10% hingga 11% dirasa sudah cukup tinggi.
“Trennya cenderung meningkat belakangan hari ini walaupun enggak kembali seperti posisi tahun lalu, tapi angka 10-11% pertumbuhan kredit saya kira angka yang cukup tinggi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad usai acara Annual Report Award 2014 di Jakarta, Selasa malam 22 September 2015.
Kendati demikian menurutnya OJK belum kembali melakukan revisi target pertumbuhan kredit. Seperti diketahui, angka 13%-15% itu pun merupakan angka revisi pada pertengahan tahun ini setelah melihat revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) yang diajukan perbankan pada Juni 2015. Pada awal tahun, OJK mematok target pertumbuhan kredit di kisaran 16 %-17%.
“Belum (revisi lagi), ya nanti kita lihat,” tandasnya.
Pertumbuhan industri perbankan pada triwulan dua tercatat total aset, kredit dan DPK perbankan nasional masing-masing meningkat sebesar 0,9% (qtq), 2,1% (qtq) dan 0,8% (qtq) dari triwulan sebelumnya menjadi Rp5.837,7 triliun, Rp3.757 triliundan Rp4.232 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) juga cukup tinggi walaupun sedikit menurun yaitu sebesar 20,5% dibandingkan triwulan I-2015 sebesar 20,9%. (*)
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More
Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah untuk memberantas aktivitas… Read More
Jakarta - Rupiah diperkirakan akan mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin, 18… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) triwulan II 2024… Read More