Kendati demikian, kata dia, sistem keuangan nasional masih tetap stabil dengan ketahanan sistem perbankan yang terjaga. Pada akhir triwulan III 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 22,3%, dan rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 20,2%.
“Sementara rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat sudah turun menjadi 3,1% (gross) atau 1,4% (net),” ucap Agus.
(Baca juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Terendah Sejak 1998)
Selanjutnya, pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di triwulan III-2016 sebesar 3,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,9% (yoy). Perlambatan ini diperkirakan bersifat sementara terkait dengan pemenuhan kewajiban dalam rangka implementasi UU Tax Amnesty dan diperkirakan akan kembali meningkat pada akhir tahun.
“Bank Indonesia meyakini transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial akan terus berlanjut dan mendorong peningkatan pertumbuhan kredit dan pembiayaan ekonomi lainnya guna menopang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ke depan,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More