Yogyakarta– Pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan tahun depan diperkirakan lebih baik dibanding tahun ini. Pasalnya penurunan harga komoditas tahun depan diperkirakan tak setajam tahun ini.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kajian Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengatakan, jika tahun ini penurunan harga komoditas di kisaran 15%, tahun depan penurunan harga komoditas diperkirakan hanya 6%-9%.
“Kalimantan ini kami pekirakan tumbuh positif, dari sisi global kan memang pertumbuhan globalnya membaik, jadi permintaan global membaik, harganya (komoditas) diharapkan enggak turun drastis, tahun ini (harga komositas turun) 15 persen, tahun depan bergerak 6 sampai 9%, jadi lebih baik meskipun trennnya masih turun,” kata Juda di kantor Perwakilan BI Yogyakarta, Kamis 12 November 2015.
Dia mengatakan, di kuartal III wilayah Kalimantan mengalami pelemahan pertumbuhan dari 1,09% padaa triwulan II menjadi -0,41% pada triwulan III. Perlambatan ekonomi wilayah Kalimantan tersebut menurutnya terjadi karena harga komoditas andalan seperti batu bara dan minyak masih rendah.
“Kalimantan ini sebenarnya beberapa tahun terakhir sangat tergantung pada komoditas, batu bara dan minyak, dua-duanya turun, permintaan dan harganya (turun), jadi enggak heran kalau khusunya Kalimantan Timur anjlok,”tambahnya.
Dia menjelaskan, perlambatan terjadi lantaran ekonomi daerah Kalimantan Timur -3,49%. Tapi, di wilayah lain seperti Kalimantan Selatan ekonomi masih tumbuh 3,9%, Kalimantan Tengah 6,7%. “Cuma karena share Kalimantan Timur 60 %, besar, jadi mendorong (pertumbuhan ekonomi) ke bawah,” imbuh dia. (*) Ria Martati
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More