Washington – Bank Dunia memproyeksikan, pertumbuhan di kawasan Eropa dan Asia Tengah akan melambat. Hal tersebut disebabkan oleh berlanjutnya kontraksi di Rusia.
Pertumbuhan di kawasan ini, menurut Bank Dunia akan berada di kisaran 1,2%pada 2016, atau turun 0,4% dari proyeksi Januari lalu.
Menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa dan Asia tengah juga dipicu oleh adanya kekhawatiran geopolitik, termasuk meningkatnya kekerasan di wilayah timur Ukraina dan Kaukasus, serta serangan terror di Turki.
Menurut proyeksi Bank Dunia, di luar Rusia, kawasan ini diperkirakan tumbuh di angka 2,9%. Proyeksi pertumbuhan untuk wilayah timur kawasan telah direvisi dari proyeksi Januari, seiring dengan turunnya harga minyak, besi dan komoditas pertanian.
Sementara itu, aktivitas di wilayah barat kawasan ini mendapat keuntungan dari pertumbuhan moderat di wilayah Euro dan peningkatan permintaan domestik, yang ditopang oleh menurunnya harga bahan bakar minyak. (*)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More