Washington – Bank Dunia memproyeksikan, pertumbuhan di kawasan Eropa dan Asia Tengah akan melambat. Hal tersebut disebabkan oleh berlanjutnya kontraksi di Rusia.
Pertumbuhan di kawasan ini, menurut Bank Dunia akan berada di kisaran 1,2%pada 2016, atau turun 0,4% dari proyeksi Januari lalu.
Menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa dan Asia tengah juga dipicu oleh adanya kekhawatiran geopolitik, termasuk meningkatnya kekerasan di wilayah timur Ukraina dan Kaukasus, serta serangan terror di Turki.
Menurut proyeksi Bank Dunia, di luar Rusia, kawasan ini diperkirakan tumbuh di angka 2,9%. Proyeksi pertumbuhan untuk wilayah timur kawasan telah direvisi dari proyeksi Januari, seiring dengan turunnya harga minyak, besi dan komoditas pertanian.
Sementara itu, aktivitas di wilayah barat kawasan ini mendapat keuntungan dari pertumbuhan moderat di wilayah Euro dan peningkatan permintaan domestik, yang ditopang oleh menurunnya harga bahan bakar minyak. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More