Moneter dan Fiskal

Pertumbuhan Ekonomi RI Meleset dari Target, Ternyata Ini Biang Keroknya

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 ditutup di angka 5,05 persen. Angka ini meleset dari target pemerintah yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 di kisaran 5,31 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pendorong pertumbuhan ekonomi ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 2,55 persen dari total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen.

Meski demikian, konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan dari 4,94 persen pada 2022 menjadi 4,82 persen di 2023.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Mentok di 5 Persen, Sinyal RI Tak Bisa jadi Negara Maju?

Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Fasial mengatakan seharusnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bisa menjadi salah satu pendorong konsumsi rumah tangga. Namun, memang terdapat sejumlah faktor yang lebih kuat dalam memengaruhi pelemahan dari konsumsi rumah tangga.

“Konsumsi rumah tangga melambat pertumbuhannya ini faktornya banyak sebetulnya, mestinya faktor Pemilu juga ikut mendorong konsumsi selain yang non-rumah tangga juga yang konsumsi rumah tangga, tapi faktor-faktor yang lain juga lebih kuat,” ujar Faisal saat dihubungi Infobanknews, Selasa, 6 Februari 2024.

Faisal pun menjelaskan, faktor pendorong loyonya konsumsi juga dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi global yang berdampak ke dalam negeri. Sebab, permintaan ekspor dari negara tujuan dagang RI menjadi melemah, di mana komoditasnya pun akan ikut merosot dan memengaruhi pendapatan masyarakat yang bermata pencaharian lewat barang atau jasa berorientasi ekspor.

“Jadi artinya semua bisnis yang berkaitan dengan ekspor akan terpengaruh termasuk pelemahan harga komoditas karena kita eksportir komoditas, semua sektor dan masyarakat pekerja rumah tangga yang tergantung pada sektor-sektor komoditas yang berorientasi ekspor khususnya itu akan terpengaruh dari sisi pendapatan memengaruhi konsumsi rumah tangga,” jelasnya.

Selain itu, faktor kebijakan dari dalam negeri juga ikut memengaruhi perlambatan konsumsi rumah tangga, yang mana ekpsansi fiskal tidak sebanjir saat masa pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca pandemi.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Tumbuh Double Digit, Berkat Hilirisasi Jokowi?

Kemudian, kebijakan moneter yang meski tidak terlalu ketat, namun tingkat suku bunga yang tinggi memengaruhi penyaluran kredit ke sektor riil. Yang mana ini juga berpengaruh terhadap pelemahan pertumbuhan ekonomi RI.

“Sektor riil ini ada beberapa juga mengalami perlambatan terutama di luar sektor pertanian dan industri, seperti di sektor perdagangan dan jasa lebih lambat. Ini memengaruhi pertumbuhan ekonomi relatif lebih lambat pada saat sekarang, tapi perlambatannya di 2023 masih di tembus 5 persen secara rata-rata tahunan,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

1 hour ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

1 hour ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

3 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

5 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

5 hours ago