Moneter dan Fiskal

Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Akan Berlanjut Hingga Akhir Tahun

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 sebesar 5,44% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini diperkirakan masih akan berlanjut di kuartal III dan IV sehingga Indonesia bisa mencapai target pertumbuhan 5,2% di 2022.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kuartal II tersebut lebih disebabkan oleh konsumsi masyarakat. Pada kuartal II, ada beberapa momen yang memicu naiknya konsumsi masyarakat.

“Kalau kita lihat sebenarnya yang naik cukup tinggi adalah konsumsi masyarakat. Ini naik sekitar 5,51%. Jadi yang kuartal dua ini sangat tertolong dengan konsumsi masyarakat. Ada momen Ramadan, Idulfitri, serta persiapan ajaran baru. Makanya kalau kita lihat pertumbuhan konsumsi masyarakat itu naik tajam sekali,” ujarnya di Jakarta, Sabtu, 6 Agustus 2022.

Menurutnya, konsumsi masyarakat menyumbang 50% dalam PDB. Hal itu menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,44% pada kuartal II. Meski demikian, Huda memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tidak akan seimpresif kuartal II. Hal itu disebabkan tidak ada momen yang mendorong konsumsi masyarakat.

“Kuartal III tidak ada momen untuk tumbuh lebih cepat. Jadi kita akan menyaksikan pertumbuhan ekonomi akan melambat di Kuartal III,” terusnya.

Pada kuartal IV, pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan lagi. Dengan catatan, inflasi bisa ditekan serendah mungkin. Menurutnya, kenaikan harga komoditas dalam negeri akan memicu inflasi karena menekan daya beli masyarakat. “Bahkan kalau inflasi terlalu tinggi, pertumbuhan ekonomi bisa di bawah 5%,” tandasnya.

Huda mengungkapkan ada beberapa faktor yang menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor. Dari ketiga faktor tersebut, konsumsi masyarakat adalah yang paling utama. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan mampu menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi supaya daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Bagaimana caranya? Pasti harus menjaga inflasi dengan berbagai cara, misal menstabilkan harga pangan, kalau pemerintah ingin menaikkan harga BBM pertalite dan gas 3 kilogram pasti harus menjaga daya beli masyarakat dengan subsidi misalnya,” terangnya.

Huda juga menekankan konsumsi pemerintah juga harus ditingkatkan pada kuartal III. Meski kecil, konsumsi pemerintah juga bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Mungkin kuartal III itu bisa dimanfaatkan. Karena walaupun kecil porsi ke PDB, akan sangat membantu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang  Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada beberapa faktor pendorong tumbuhnya perekonomian Indonesia.  “Ada tiga faktor yang menopang laju perekonomian Indonesia tetap positif. Yaitu, ekspor, domestik ekonomi dan investasi,” kata Menko Airlangga di Jakarta, kemarin.

Outlook Kuartal III diprediksi tetap positif  dilihat dari PMI, Indeks keyakinan Konsumen, dan neraca perdagangan. “Relatif seluruhnya dalam kondisi baik, begitu juga dengan kekuatan eksternal yaitu jumlah devisa yang masih dipegang,” jelas Airlangga.

Baca juga : Kinerja Manufaktur Meningkat, Bukti Ekonomi RI Terus Memulih

Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengatakan, dalam beberapa bulan kedepan Indonesia masih bisa menikmati booming harga komoditas. Kemudian pada Kuartal III dan IV pemerintah akan menggenjot belanja pemerintah. “Pemerintah masih punya cadangan government spending yang kuartal II kemarin masih bisa kita dorong dan alihkan ke Kuartal III dan IV, karena memang biasanya pada Kuartal I-II penyerapan relatif rendah,” tandas Airlangga. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Ini Dia Komitmen OJK untuk Stabilitas Sektor Jasa Keuangan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More

4 mins ago

Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN 100 Persen untuk Sektor Perumahan

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More

21 mins ago

Hari Asuransi

Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More

24 mins ago

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Pelonggaran Kebijakan Moneter, Ini Faktor Pendukungnya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More

45 mins ago

BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan di Penghujung 2024

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More

1 hour ago

Sri Mulyani Klaim Rupiah Menguat di Kuartal III 2024, Ungguli Korsel

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More

1 hour ago