IFC Identifikasi $29 Triliun Peluang Investasi Perbaikan Iklim di Perkotaan
Jakarta– Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan sulit mencapai target tahun ini. Hal ini dikarenakan berbagai pembangunan infrastruktur yang digerakkan untuk mendorong perekonomian baru akan dirasakan dampaknya di dua tahun mendapatang.
Demikian diungkap oleh Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo. Ia mengatakan, di tengah gejolak perekonomian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan sulit mencapai target yang dicanangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang berada diangka 5,4%.
Dirinya menilai, hal tersebut karena pertimbangan dasar kinerja pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya. Kemudian, dampak pada perekonomian dari pembangunan infrastruktur itu sendiri baru dapat dirasakan secara signifikan setelah tahun 2019.
“Jika melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama dan kedua tahun 2017 yang mengalami stagnansi di 5,01%, sulit bagi pemerintah untuk mengejar target pertumbuhannya. Dalam RAPBN 2018, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%. Tentunya, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, pemerintah harus berkerja lebih keras,” ungkap Yustinus di Tjikiini Lima Cafe, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2017.
Terlepas dari itu, dirinya tetap mengapresiasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang disusun dengan prinsip kehati-hatian (prudent). Ia menilai meski target-targetnya moderat tetapi tetap optimistik.
“Ini menjadi pertanda baik bagi kendali pengelolaan perekonomian nasional, khususnya kebijakan fiskal yang berkesinambungan dan sehat. Semenjak anjloknya harga komoditas, perekonomian perekonomian Indonesia terus mengalami perlambatan hingga tumbuh di bawah lima persen di tahun 2015,” ungkapnya.
Seperti di ketahui pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN tahun 2018 ditargetkan mencapai 5,4 persen atau lebih tinggi dari sasaran tahun 2017 sebesar 5,2 persen.(*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More