Jakarta–Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai postur anggaran yang dirancang Pemerintah dalam RAPBN 2018 terlalu ambisius di tengah kondisi perekonomian yang melambat.
“Hal ini misalnya terlihat dari asumsi makro pertumbuhan ekonomi yang ditarget mencapai 5,4 persen. Angka tersebut nampaknya masih terbilang ambisius mengingat beberapa indikator perekonomian saat ini masih menunjukkan tren yang menurun,” kata Bhima saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017.
Sementara itu inflasi ditargetkan oleh Pemerintah sebesar 3,5 persen pada tahun 2018. Target ini lebih rendah dibanding APBN-P 2017. Target inflasi sangat mungkin mencapai 3,5 persen, lanjut dia, apabila pengendalian harga bahan pangan bisa lebih dioptimalkan.
“Namun, tekanan inflasi dari sisi harga yang diatur pemerintah (administered prices) tetap perlu dicermati karena proyeksi harga minyak dunia memiliki kecenderungan naik diatas USD50 per barel pada awal 2018,” kata Bhima.
Bhima menambahkan, bahwa dari segi belanja pada RAPBN-2018 juga terbilang konservatif dengan kenaikan belanja hingga 3 persen. “Sebelumnya di tahun 2017 belanja total Pemerintah naik 14,4 persen. Total belanja yang disodorkan Pemerintah dalam RAPBN 2018 mencapai Rp2.204 triliun,” tuturnya.
Dirinya menilai, pertumbuhan belanja Pemerintah yang kecil lebih disebabkan oleh pengurangan dana transfer daerah sebesar Rp5,3 triliun dibandingkan tahun 2017. “Artinya, pemerintah daerah harus bersiap menghadapi penurunan jumlah anggaran yang diterima pada tahun depan” tambah Bhima. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More