BNI; Jaring DPK. (Foto: Budi Urtadi)
Sepanjang tahun ini target pertumbuhan DPK BNI adalah 10-12% year on year. Ria Martati
Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tahun ini menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 10-12% dibanding tahun lalu.
Per September Perseroan mencatat pertumbuhan DPK 8% secara setahunan (year on year). Untuk mengejar target pertumbuhan itu, Perseroan menggelar berbagai program dan promo. Salah satunya adalah program Rejeki BNI Taplus 2015.
“Kita kan sampai akhir tahun target DPK tumbuh 10-12%, ini bagian dari mencapai itu, nah program ini dan program lainnya targetnya untuk itu,”kata Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2015.
Anggoro mengatakan, program tersebut bertujuan untuk memperbanyak transaksi dan menambah perolehan DPK. Tahun ini, Perseroan menginginkan porsi dana murah di atas 60%.
Sepanjang semester 1 2015 lalu, BNI mencatat DPK mencapai Rp327,26 triliun. Perolehan DPK tersebut naik tipis 4,2% dari senilai Rp314,2 triliun dari perolehan pada periode yang sama tahun 2014. Pada periode semester I/2014, perolehan DPK mengalami pertumbuhan sebesar 19,1% menjadi Rp314,2 dari periode yang sama tahun 2013 yang senilai Rp263,82 triliun. Sementara posisi akhir tahun lalu, DPK yang berhasil dihimpun BNI adalah Rp313,9 triliun tumbuh 7,5% dibanding 2013 lalu, dengan porsi CASA 65%. (*)
Jakarta - Tahun 2025 dihadapkan pada situasi ekonomi dan geopolitik yang menantang, berdampak terhadap berbagai… Read More
Jakarta – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp300-Rp400 miliar… Read More
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) sepakat menyetujui… Read More
Jakarta – Ekonom Senior dan Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto mengatakan, Bank Indonesia (BI) perlu… Read More
Jakarta – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif, menargetkan pertumbuhan pendapatan dan… Read More
Jakarta - Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) pada 20 Januari 2025 lalu bersama Kementerian Lingkungan… Read More