The Fed; Ekonomi melambat. (Foto: Istimewa).
AS–Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tercatat melambat tajam pada kuartal ketiga 2015. Data Departemen Perdagangan AS mengatakan, produk domestik bruto AS secara tahunan tumbuh 1,5% pada kuartal ketiga 2015, atau menurun dari posisi di kuartal kedua yang mencapai 3,9%.
The Federal Reserve menyatakan, ekonomi AS tumbuh secara moderat, dan akan mempertahankan suku bunga. Rendahnya harga minyak sepanjang 2015 telah memukul perusahaan energi di AS. Di satu sisi, rendahnya harga minyak menguntungkan konsumen sehingga belanja konsumen di AS tercatat merangkak naik.
Kendati melambat, belanja konsumen yang memberikan kontribusi sebesar dua pertiga dari kegiatan ekonomi AS masih cukup kuat. Belanja konsumen mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,8% secara triwulanan, atau sebesar 3,2% secara tahunan.
Sebelumnya, ekonomi AS dikabarkan dalam tren membaik. Dalam laporan sebelumnya, The Fed berharap dapat menaikkan suku bunganya tahun ini. Faktor penentunya ada tiga hal, yakni partisipasi pasar tenaga kerja, inflasi dan perekonomian global.
Kondisi ini kemudian memicu ketidakpastian mengenai kapan The Fed akan menaikkan suku bunga. Kini, setelah rencana kenaikan The Fed gagal dilakukan pada Oktober, pelaku pasar mulai fokus menanti kenaikan The Fed di pertemuan akhir tahun ini, yakni pada Desember mendatang. The Fed sendiri masih belum memberikan kepastian kapan suku bunga akan dinaikkan. Sebeb, ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan The Fed, diantaranya, pemelahan global yang berimbas pada AS, dan inflasi. Dengan asumsi tersebut, banyak analis menafsirkan, bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunganya pada Desember tahun ini.(*) Apriyani Kurniasih
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More