News Update

Pertebal Pencadangan, Laba Mandiri Turun 32,1%

Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp13,8 triliun sepanjang tahun lalu. Nilai tersebut turun 32,1 persen dibanding perolehan tahun 2015 yang sebesar Rp20,33 triliun.

Laba sebelum pencadangan (PPOP) perseroan tercatat sebesar Rp43,3 triliun. Nilai tersebut didorong kenaikan pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 12,3 persen menjadi Rp54,5 triliun. Sedangkan pertumbuhan pendapatan atas jasa atau fee based income sebesar 7,6 persen menjadi Rp20 triliun.

“Kami percaya bahwa untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, kami juga perlu mengantisipasi berbagai risiko usaha yang ada, baik akibat situasi perekonomian domestik maupun global,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa, 14 Februari 2017.

Untuk itu, lanjutnya, perseroan meningkatkan alokasi pencadangan menjadi Rp24,6 triliun pada akhir tahun lalu, dari Rp12 triliun di 2015. Meski mencatat penurunan laba bersih, Kartika melanjutkan, pihaknya masih tetap optimistis bahwa bisnis perseroan masih tetap solid karena didukung oleh keberhasilan perseroan menurunkan beban bunga sebesar 5 persen secara tahunan, yang didorong oleh kenaikan dana murah, serta efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio biaya atas pendapatan (CIR) dari 43 persen menjadi 42,39 persen.

Dari sisi kinerja perkreditan, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan 11,2 persen, dari Rp595,46 triliun menjadi Rp662,01 triliun. Dengan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) gross meningkat dari 2,60 persen menjadi 4 persen.

Dana pihak ketiga (DPK) meningkat 12,7 persen dari Rp676,39 triliun menjadi Rp762,50 triliun. Sementara total aset naik 14,1 persen dari Rp910,06 triliun menjadi Rp1.038,70 triliun.

Adapun rasio keuangan lainnya tercatat marjin bunga bersih (NIM) Meningkat dari 6,08 persen menjadi 6,44 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 21,36 persen, rasio kredit terhadap DPK (LDR) 86,54 persen. Sedangkan return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) ada di posisi 1,96 persen dan 9,66 persen. (*) Suheriadi

Paulus Yoga

Recent Posts

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

12 mins ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

14 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

15 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

16 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

17 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

17 hours ago