Ekonomi dan Bisnis

Pertamina RD jadi Komitmen Pertamina Tekan Emisi Karbon Hingga 70%

Jakarta – Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai, bahan bakar hijau Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD), berdampak sangat positif terhadap lingkungan. Menurutnya, green product tersebut, menjadi komitmen Pertamina yang telah mencanangkan roadmap Net Zero Emission (NZE) secara bertahap hingga dicapai target net zero emission pada 2060. 

“Bahkan bisa mempercepat target (NZE), karena produk tersebut mengurangi emiisi karbon yang signifikan,” ujar Bebin dikutip 4 November 2022.

Menurut Bebin, green product yang juga dikenal sebagai Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Green Diesel D100 tersebut, memang ramah lingkungan. Pasalnya, bahan baku pembuatan Pertamina RD adalah nabati. Sedangkan gas CO2 yang dihasilkan pun pada saatnya bisa pula diserap kembali oleh tumbuhan.

“Jadi, CO2 itu akan diserap tumbuhan, dan kemudian tumbuhan tersebut akan diolah kembali menjadi bahan bakar lagi,” kata Bebin. 

Pendapat senada disampaikan pakar mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Menurut Tri, Pertamina RD yang telah memperoleh sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan mampu menyerap emisi karbon 70% tersebut, memang memiliki banyak keunggulan. Termasuk di antaranya, sebagai green energy yang ramah lingkungan. 

“Jadi efek positifnya memang banyak. Termasuk dari sisi lingkungan, ekonomi sampai ketahanan energi,” ungkap Tri. 

Tri menambahkan, produk tersebut juga membuka peluang produk katalis di dalam negeri. “Termasuk Katalis Merah Putih, yang merupakan kerja sama antara Pertamina, Pupuk Kujang, dan ITB. Ini akan membuat kita tak lagi bergantung bahan bakar fosil,’’ lanjut Tri. 

Sebagaimana diketahui, Katalis Merah Putih merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Bahan Bakar Hijau yang diproyeksikan dapat menghasilkan katalis untuk memproduksi green fuel. Dengan demikian, bisa berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT), khususnya sektor bioenergi dan turut mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) serta bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara dari sisi ekonomi, Tri menilai bahwa Pertamina RD yang notabene terbuat dari campuran bahan nabati, akan berdampak positif terhadap sektor kelapa sawit. Dalam hal ini, secara ekonomi bisa meningkatkan harga kelapa sawit.  

Selain itu, kemampuan produk Diesel 100 (D100) dalam mengelola bahan bakar nabati yang renewable juga dinilai Tri bisa mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. ‘’Ini juga dapat mengurangi impor solar dalam negeri,’’ kata dia. 

Sebelumnya, Pertamina RD yang notabene dihasilkan Green Refinery Cilacap tersebut, memang mendapatkan sertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Menurut Pertamina, melalui sertifikasi ISCC, produk tersebut memperoleh pengakuan dunia bahwa penggunaannya berkontribusi pada penurunan emisi karbon hingga 65-70% dari bahan bakar umumnya. Dengan demikian, Pertamina RD layak disebut sebagai green product. Saat ini, produk tersebut juga dipasarkan dan diterima pasar Eropa, utamanya Jerman dan Prancis.

Hal ini tentu sejalan dengan komitmen Pertamina, yang mencanangkan roadmap Net Zero Emission (NZE) untuk memastikan komitmen upaya dekarbonisasi secara bertahap hingga dicapai target net zero emission di tahun 2060. Hal tersebut merupakan salah satu bukti nyata, komitmen Pertamina dalam mendukung SDG’s atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan no. 13 mengenai penanganan perubahan iklim. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

5 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

7 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

7 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

10 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

15 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

16 hours ago