Ekonomi dan Bisnis

Pertamina Masuk Fortune Global 500, DPR Dorong BUMN Lain Bersaing di Pasar Global

Jakarta – Keberhasilan Pertamina yang masuk ke dalam Fortune Global 500 tahun 2022, diharapkan akan membangun semangat dan optimisme dalam melakukan transformasi perseroan. Pada tahun ini posisi BUMN energi tersebut melonjak 64 peringkat menjadi peringkat 223 dari sebelumnya diposisi 287.

Anggota Komisi VI DPR RI, Rafli pun mengungkapkan, raihan positif ini tentu akan mendorong perusahaan untuk terus bertransformasi. Hal ini tentu menjadi bagian dari strategi terhadap perubahan bisnis ke depan, agar bisa bergerak lebih lincah dan lebih cepat serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.

Selain itu, Rafli juga berharap, prestasi yang dicapai Pertamina akan diikuti oleh perusahaan BUMN lainnya agar mampu bersaing di pasar global. Apalagi pada 2022 ini, Pertamina memang menjadi satu-satunya BUMN yang masuk ke dalam Fortune Global 500.

“Ini kan prestasi. Dan setiap prestasi pasti kita apresiasi. Jadi jangan cuma Pertamina. Semua perusahaan BUMN harus mampu bersaing di pasar global. Itu lebih keren,” ujar Rafli dikutip 16 Agustus 2022.

Menurut Rafli, sebagai Komisi yang menaungi BUMN, akan terus menyoroti kinerja Pertamina. Ia optimis, Pertamina akan menjadi perusahaan migas kelas dunia. Untuk itu, keberhasilan Pertamina masuk ke dalam Fortune Global 500 tidak menjadikannya terlena. Sebaliknya, justru membuat perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja.

“Seharusnya Indonesia melalui BUMN, sejak dulu bisa menjadikan sebagai perusahaan migas kelas dunia mengingat sumber daya akan yang masih sangat menjanjikan,” sambung Rafli.

Seperti diketahui, pada Fortune Global 500 2022 ini, Pertamina menempati posisi ke-223. Capaian tersebut menempatkan Pertamina berada di urutan 21 di atas Idemitsu, perusahaan migas asal Jepang, dan Repsol asal Spanyol.

Raihan ini bisa dicapai karena peningkatan revenue dan laba bersih dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021 Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar US$57,51 miliar naik dibanding tahun lalu sebesar US$41,47 miliar. Laba bersih sebesar US$2,045 miliar atau Rp29,3 triliun naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020 sebesar US$1,05 miliar atau Rp15,3 triliun. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Menimbang Prospek Superbank Masuk Bursa

Oleh Paul Sutaryono INILAH kabar teranyar! Bank digital Superbank (SUPA) akan menawarkan saham perdana di… Read More

9 mins ago

OJK Cabut Izin Usaha BPR Bumi Pendawa Raharja Cianjur, Ini Alasan dan Kronologinya

Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More

1 hour ago

BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun untuk Kebutuhan Nataru 2025

Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More

2 hours ago

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

2 hours ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

2 hours ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

2 hours ago