Jakarta–Pengamat Ekonomi dari INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, Pertamina seharusnya tidak berdagang dengan rakyat dengan cara mengambil untung yang besar dari jualan BBM bersubsidi seperti premium dan solar.
(Baca juga: Laba Besar Bawa Pertamina DPR)
Menurut data yang bersumber dari Laporan Keuangan Pertamina Semester I-2016, keuntungan yang diraih di semester I-2016 lalu ternyata berasal dari produk-produk bersubsidi. Laporan keuangan BUMN ini menyebutkan bahwa pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) dan penugasan (kerosene, LPG 3kg, solar dan premium non-Jamali) telah memberikan laba hinggga USD755 juta. Kontribusi BBM PSO dan penugasan mencapai USD637 juta atau sekitar Rp8,3 triliun (kurs Rp13.100 per USD) dan dari LPG 3 kg sebesar USD117 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.(Selanjutnya: kenaikan laba ini disebabkan oleh rendahnya biaya produk)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More