Jakarta – Pengambilalihan 35% participating interest Blok Masela oleh Pertamina, dinilai sebagai upaya yang tepat. Apalagi kinerja Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina yang diberi kepercayaan mengelola Blok Masela tengah positif. Selain itu, sudah saatnya mempercayakan pengelolaan blok-blok raksasa kepada anak bangsa.
“PHE sekarang sedang moncer-moncernya. Ini waktu yang tepat untuk mempercayakan pengelolaan blok-blok (raksasa) seperti blok masela kepada anak bangsa. Kita harus optimistis,” ujar Hanifa dikutip 24 Juli 2023.
Hanifa menambahkan, pengambilalihan hak kelola 35% Lapangan Abadi di Blok Masela dari tangan Shell, juga akan memberi manfaat besar. Selain bisa memberikan nilai efek domino terhadap ekonomi dan perkembangan sumber daya manusia di daerah lokal, juga berperan penting dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Baca juga: Kinerja Kinclong jadi Daya Tarik Penjualan Saham Perdana PHE
“Ya, ini untuk ketahanan energi kita. Kita lihat saja, bahwa perusahaan-perusahaan asing yang berminat pun, sebenarnya juga dalam rangka menciptakan ketahanan serupa di negara mereka. Mereka tahu, bahwa Indonesia adalah sumber mineral dan gas yang besar,” kata Hanifa.
Hanifa sependapat, potensi Lapangan Abadi di Blok Masela memang luar biasa. Saat ini lapangan dengan cadangan gas terbesar di Indonesia tersebut, diproyeksikan menghasilkan 9.5 MMTPA LNG dan 150 MMSCFD gas pipa, yang merupakan produksi gas terbesar di Indonesia. Selain itu, Lapangan Abadi juga akan menghasilkan 35,000 bbl/day kondensat.
Sedangkan dari sisi ekonomi, berdasarkan data Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia 2016 dan Balitbang Kemenaker tahun 2017, diproyeksikan manfaat ekonomi Lapangan Abadi dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD153 Miliar serta meningkatkan pendapatan rumah tangga pada tahap konstruksi sebesar USD3 Miliar dan tahap produksi sebesar USD30 Miliar.
Itu sebabnya, dirinya berharap bahwa negara harus memberi dukungan penuh kepada Pertamina. Bahkan, tidak hanya terkait Blok Masela, namun juga blok-blok migas lain. Dukungan tersebut, bisa berupa insentif dalam hal mendatangkan semua teknologi, peralatan, dan pendukung lain, atau juga melalui mendapat relaksasi pajak.
Baca juga: Pertamina Bakal Bangun Kawasan Resort 1.000 Kamar hingga Pusat Penelitian di IKN
“Jadi, jangan hanya smelter asing yang mendapat relaksasi pajak misalnya,” pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa PT Pertamina (Persero) akan menandatangani Sales and Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli 35 persen hak partisipasi Shell di Blok Masela. Erick berharap penandatanganan SPA hak partisipasi Shell di Blok Masela dapat dilakukan pekan depan.
“Mudah-mudahan (SPA minggu depan), kita tunggu. Jadi ya, kita tunggu, kalau memang terjadi itu bagian dari aksi korporasi yang memang kita harapkan ada keberlanjutannya di Pertamina,” kata Erick. (*)
Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More
Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More
Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More
Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More