Jakarta–PT Pertamina (Persero) meraih laba bersih sebesar US$2,83 miliar hingga akhir triwulan III-2016, meningkat 209% dibandingkan dengan tahun pencapaian pada periode yang sama tahun 2015 sebesar US$914 juta.
Kinerja positif tersebut disokong oleh peningkatan kinerja operasi dan efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan perusahaan. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, upaya Pertamina dalam melakukan berbagai langkah efisiensi dari berbagai kegiatan inisiatif dan juga langkah terobosan memberikan hasil yang signifikan dalam peningkatan laba bersih perusahaan.
Selain dari sisi finansial, Pertamina sebagai NOC juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan pasokan energi selalu dalam kondisi aman untuk ketahanan energi nasional.
Dwi menambahkan Pertamina terus fokus dalam mengimplementasikan 5 pilar strategi prioritas perusahaan, yaitu pengembangan sektor hulu, efisiensi di semua lini, peningkatan kapasitas kilang dan petrochemical, pengembangan infrastruktur dan marketing, serta perbaikan struktur keuangan. Hingga akhir triwulan III-2016, Pertamina membukukan pendapatan sebesar US$26,62 miliar turun sekitar 16,8% dari pendapatan pada periode yang sama 2015 karena terjadinya penurunan harga minyak mentah.
“Selama tiga kuartal pada 2016 laba bersih Pertamina mencapai US$2,83 miliar atau naik 209% dibandingkan periode yang sama tahun lalu kendati terjadi penurunan pendapatan sebesar 16,8% karena harga minyak mentah yang relatif lebih rendah,” ucap Dwi.
Ia menekankan, bahwa pencapaian itu bisa diraih karena Pertamina dapat meningkatkan kinerja operasi, di sisi lain terjadi penurunan biaya melalui efisiensi yang dilakukan berhasil memangkas biaya sekitar 27% selama sembilan bulan tahun ini.
Kinerja hulu pada periode triwulan III-2016 ini mencapai 646 ribu barel setara minyak per hari terdiri dari 309 ribu barel per hari minyak dan 1.953 mmscfd gas. Pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 12.3% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Sementara pencapaian produksi listrik panas bumi mencapai 2.233 GwH setara listrik.
Adapun, transportasi gas mencapai 393 BSCF dengan penjualan gas perusahaan mencapai 530 BBTU. Breakthrough Project 2016 yang ditargetkan mencapai US$1,64 miliar hingga akhir tahun 2016, hingga akhir triwulan III telah tercapai sebesar US$1,643 miliar. Capaian tersebut berasal dari efisiensi dan penciptaan nilai tambah serta proyek terobosan perusahaan. Efisiensi biaya operasi hulu sebesar US$834 juta yang menjadi penyokong utama bagi realisasi Breakthrough Project 2016 mencerminkan strategi perusahaan untuk fokus pada lapangan-lapangan kerja yang memberikan dampak finansial besar bagi perusahaan.
“Inovasi-inovasi pemasaran produk dan layanan unggulan Pertamina, sentralisasi pengadaan hydrocarbon dan non-hydrocarbon, penekanan losses dari program pembenahan tata kelola arus minyak, inisiatif-inisiatif pengolahan, baik efisiensi maupun optimalisasi bottom products, serta pemangkasan biaya operasi kantor pusat pada umumnya memberikan dampak finansial dalam pencapaian target,” papar Dwi. (*)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More