Pertamina; Kudu dukung pengusaha nasional. (Foto: Pertamina)
Jakarta – Pengembangan kilang lama dan pembangunan kilang baru PT Pertamina (Persero) membutuhkan investasi besar dan teknologi tinggi. Jika kedua prasyarat itu belum terpenuhi, maka bisa saja Pertamina mengundang investor asing.
Pengamat energy security, Dirgo Purbo mengatakan, dengan demikian, proyek kilang diharapkan nantinya dapat membuka lapangan kerja. Karena menurutnya pemerintah sebetulnya sudah memikirkan swasembada bahan bakar minyak.
“Di jaman Orde Baru, pemerintah sempat merencanakan empat kilang minyak baru, EXOR 1 , 2, 3, dan 4. Dari empat rencana ini, hanya satu yang dibangun oleh pemerintah, yaitu Kilang Balongan pada tahun 1994. Artinya sudah 20 tahun lebih kita tidak membangun kilang baru,” ujar Dirgo dalam diskusi bertema “Kedaulatan Energi Kita” di Jakarta, Jumat, 19 Mei 2017.
Proyek Exor tersebut dinilainya kurang berhasil antara lain karena pemerintah kesulitan memperoleh bahan baku, yakni minyak mentah (crude oil) untuk memasok kilang.
Bagi Dirgo, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, tidak ada jalan lain pemerintah melalui PT Pertamina harus membangun kilang baru.
“Yang membangun kilang tidak harus PT Pertamina. Boleh-boleh saja swasta, lokal maupun asing yang membangun kilang,” jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI dari fraksi Gerindra, Harry Poernomo, mengatakan persoalan yang harus diperhatikan oleh PT Pertamina dalam membangun kilang adalah jaminan pasokan minyak.
“Kita di Komisi VII DPR RI mendukung langkah PT Pertamina mengembangkan kapasitas kilang yang sudah ada dan membangun kilang baru. Yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana dengan jaminan pasokan minyak mentahnya? Kita sangat tergantung dengan pasokan minyak mentah dari luar. Jika terjadi gejolak politik atau terjadi bencana alam di negara pemasok, akan mengakibatkan pasokan minyak mentah terganggu. Di sini lah pentingnya jaminan pasokan minyak mentah jika PT Pertamina mau membangun kilang baru”, ujar Harry yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Hilir Pertamina.
Harry juga menyoroti mengenai pendanaan pembangunan kilang minyak. Menurut Harry, sebaiknya, dana yang digunakan untuk membangun kilang tidak berasal dari APBN. Menurut Harry, dana dari APBN sebaiknya dimanfaatkan untuk proyek lain. (*)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More