Jakarta – PertaLife mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif di 2022, hal ini tercermin salah satunya dari pendapatan premi yang meningkat 40,39% menjadi Rp686,52 miliar. Sementara di tahun ini, perusahaan tetap optimis akan mampu mempertahankan kinerja bisnis.
Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Pemasaran PertaLife, Haris Anwar. Bahkan, ia menargetkan pendapatan premi yang cukup agresif, yakni hingga Rp1 triliun di tahun ini.
“Mengenai peningkatan pendapatan premi, kalau diperhatikan di tahun 2023 itu cukup agresif target kita. Dari premi Rp686,52 miliar di 2022, kita akan tembus Rp1 triliun di 2023,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023.
Dari target pendapatan premi tersebut, Haris menargetkan pangsa non captive akan lebih besar di 2023, mungkin akan mendekati 50:50 dengan captive market. Pangsa non captive tersebut akan di-drive dari dana pensiun atau asuransi jiwa kredit.
“Ini berdampak dengan adanya pergeseran produk ini, di satu sisi kita mengejar target pertumbuhan 50:50 top line. Tapi di sisi lain di sisi pencadangan akan lebih besar, kenapa demikian? Karena pada tahun 2023 ada faktor2 ketidakpastian yang masih sangat tinggi,” terang Haris.
Sementara, PertaLife menargetkan perolehan laba di 2023 sebesar Rp58,16 miliar. Jika dibandingkan laba 2022 yang tercatat Rp72,95 miliar, tentu target laba tersebut mengalami penurunan.
“Kami juga mencadangkan kewajiban yang akan dicatatkan perusahaan lebih besar, sehingga laba bersih yang kita canangkan pada tahun 2023 lebih konservatif dibandingkan 2022,” ungkap Haris. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More