Ilustrasi - Platform Pindar. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Progo Puncak Group (Pinjamin), platform pinjaman daring (pindar) memperkuat tata kelola dalam menjamin keamanan informasi demi menjaga kepercayaan publik. Pinjamin memperkuat sistem internal agar semakin siap menghadapi tantangan keamanan siber.
Ancaman siber menjadi isu krusial di industri keuangan, termasuk pinjaman daring (pindar). Ancaman siber pun semakin kompleks, mulai dari pencurian data, penipuan atau phising dengan modus pinjaman palsu, hingga serangan ransomware yang berpotensi melumpuhkan operasional perusahaan.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat, sepanjang Januari hingga Agustus 2024 misalnya, ada lebih dari 122,79 juta anomali trafik atau upaya serangan siber di Indonesia. Menghadapi ancaman itu, Pinjamin memastikan seluruh prosedur internal sesuai ISO 27001:2022 diterapkan secara konsisten.
Pinjamin berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 27001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS) yang mencakup kebijakan, prosedur, praktik, dan teknologi yang digunakan untuk mengelola keamanan informasi dalam sebuah organisasi. Pinjamin pertama kali mengantongi sertifikasi ini pada 2019.
“Keberhasilan audit ulang ini bukan hanya pencapaian, tetapi bukti konsistensi kami menjaga keamanan informasi, seiring perkembangan teknologi. Dengan asesmen ISO 27001:2022, sistem internal kami semakin siap menghadapi tantangan keamanan siber, sekaligus menjaga kepercayaan pengguna,” bebar Direktur Pinjamin, Antonius Gunawan, dalam keterangan resmi, Selasa, 16 September 2025.
Baca juga: Jangan Asal Pinjam! Ini Daftar 96 Pindar Resmi Berizin OJK per September 2025
Ia melanjutkan, konsistensi Pinjamin menjaga keamanan informasi, sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong setiap penyelanggara usaha jasa keuangan untuk menerapkan tata Kelola kuat dalam aspek keamanan data.
Sebagai informasi, kasus-kasus seperti pencurian data sering menjadi sorotan publik, di mana data vital seperti identitas diri dan riwayat transaksi jatuh ke tangan pihak tak bertanggung jawab.
Bagi industri keuangan, keamanan data menjadi hal sangat krusial dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Ancaman ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap layanan keuangan digital.
Baca juga: RDN Nasabah Sekuritas Rp70 M Diduga Dibobol, Kena Hack atau Human Error?
Sertifikasi ISO 27001:2022 adalah standar global yang menetapkan kerangka kerja menyeluruh dalam pengelolaan keamanan informasi di sebuah organisasi. Standar ini mencakup sejumlah aspek penting. Mulai dari pengelolaan aset informasi, seperti data pengguna, data keuangan, dan data operasional dari berbagai ancaman, hingga penyusunan dan penerapan kebijakan keamanan yang ketat terkait sistem dan akses data.
Sertifikasi ini juga berfokus pada manajemen risiko keamanan siber, mengidentifikasi dan mengelola potensi ancaman seperti kebocoran data atau serangan siber. Standar ISO 27001:2022 bersifat kontinu, memastikan sistem keamanan terus dimonitor, diperbaiki, dan ditingkatkan seiring perkembangan teknologi serta ancaman yang ada. (*) Ari Astriawan
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More