News Update

Persaingan Ketat, Digitalisasi Wajib Dilakukan BPR

Jakarta – Industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) telah menghadapi pasang surut dari kehidupan industri keuangan nasional. Terlebih, di tengah era teknologi yang terus berkembang, mau tidak mau BPR harus dapat mengimbanginya dengan bertransformasi digital.

Pernyataan tersebut seperti disampaikan Ketua Umum Persatuan Bank BPR Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto dalam seminar yang diselenggarakan The Finance bertema “Revitalisasi Bisnis BPR: Membangun Ekosistem Baru Antara Bank Umum, BPR dan Fintech, di Jakarta, Jumat, 29 Juni 2018.

Digitalisasi dan elektronifikasi bukan suatu pilihan, dan harus dilakukan oleh industri BPR agar tidak tertinggal dengan bank umum. Saat ini, kata dia, perubahan sikap nasabah yang ingin lebih praktis dan efisien telah mendorong bank-bank untuk bertransformasi digital.

“Sekarang sudah beda generasi dan beda ladangnya, perubahan segmen nasabah kita sudah milenial, jadi model bisnis BPR harus bisa dirubah kearah yang digital,” ujarnya.

Bagi Perbankan, digitalisasi bukanlah sebuah pilihan, tetapi menjadi keharusan dan kewajiban. Karena para nasabah mengharapkan adanya kecepatan, kemudahan, fleksibilitas, dan kenyaman. Untuk itu, bank-bank belakangan menginvestasikan dananya untuk melakukan transformasi digital.

Oleh sebab itu, industri BPR di seluruh Indonesia juga harus memiliki semangat yang sama seperti bank umum, dan dapat mengubah anggapan klasik bahwa BPR adalah industri yang kaku karena terbentur sistem regulasi yang ketat. Lewat transformasi digital, BPR diyakini bisa tumbuh dan bersaing.

“Fungsi teknologi itu harus mendukung bisnis BPR‎. Ini menjadi kata kunci BPR untuk tumbuh. Untuk kita tetap hidup, kita harus melakukan kompetisi atau fight, kita harus bersaing, suka gak suka ke depan kita itu harus melakukan digital inovasi,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

7 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

17 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

1 hour ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

1 hour ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago