Jakarta – Di tengah tantangan ekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih dari dampak Covid-19, PT Asuransi Central Asia (ACA) meminta kepada seluruh stakeholder perusahaan agar dapat meningkatkan sinergitas serta melakukan keefektifan dan juga efisiensi dalam pelaksanaan rencana kerja.
“Secara keseluruhan, saat ini ACA berada di jalur yang tepat dari target untuk tahun 2022, disamping pencapaian yang telah kita hasilkan, kita juga menyadari tantangan dan persaingan yang semakin ketat, oleh sebab itu agar kantor-kantor cabang tetap fokus dan mempertahankan kinerja yang terbaik,” ujar Direktur Utama ACA Juliati Boddhiya belum lama ini di Jakarta.
Sementara itu, di lain kesempatan, Direktur Teknik ACA, Syarifuddin optimiatis kinerja ACA di 2022 lebih baik dibandingkan tahun 2021. “Kami tetap optimistis pertumbuhan 10% akan coba kami achieve. Kira-kira (premi) Rp3,4 triliun di 2022 dan RBC masih di kisaran 50%,” kata Syarifuddin kepada Infobank beberapa waktu lalu.
Sepanjang 2021, perusahaan ACA mampu menggenjot pertumbuhan premi bruto hingga 7,59% menjadi Rp2,55 triliun dari 2,37 triliun di 2020. Kinerja premi bruto ACA ini jauh lebih baik dibanding industri asuransi umum secara rata-rata. Tahun lalu, pertumbuhan premi bruto industri asuransi umum mengalami kontraksi 0,67%.
Tidak hanya kinerja dari sisi pertumbuhan yang cemerlang, dari sisi rasio-rasio penting, capaian ACA juga sangat baik. Misalnya, rasio permodalan atau risk based capital (RBC) yang jauh di atas treshold regulator, yaitu 120%, sedangkan tahun lalu RBC ACA tercatat 343,39%.
Menurut Syarifuddin, di 2021 asuransi properti mendominasi dengan kontribusi 40%. Kemudian, diikuti asuransi kendaraan dan asuransi kesehatan dengan kontribusi masing-masing 25% dan 10%. Sementara, isanya da di beberapa produk lainnya, seperti asuransi marine, asuransi proyek, dan asuransi lain-lain. (*) Dicky F.
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More