Perbankan

Persaingan Berebut Dana Jadi Pemicu Suku Bunga Deposito Terus Menanjak

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga deposito perbankan meningkat. Pada Juni 2025, suku bunga deposito dengan jangka waktu 1 bulan meningkat menjadi 4,85 persen dari 4,81 persen di Mei 2025.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan peningkatan tersebut seiring dengan persaingan bank untuk memperoleh pendanaan. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada Juni 2025 meningkat 6,96 persen year on year (yoy).

“Suku bunga deposito 1 bulan meningkat, dari 4,81 persen pada Mei 2025 menjadi 4,85 persen pada Juni 2025, seiring dengan persaingan bank untuk memperoleh pendanaan,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG, Rabu, 16 Juli 2025.

Baca juga: Ekonom: Penurunan BI Rate Jadi Stimulus Sektor Riil

Tak hanya deposito, suku bunga kredit perbankan tercatat masih tinggi, yaitu 9,16 persen pada Juni 2025, tidak jauh berbeda dari 9,18 persen pada Mei 2025.

Adapun realisasi kredit perbankan diketahui hanya tumbuh sebesar 7,77 persen yoy pada Juni 2025, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 8,43 persen yoy.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh perilaku bank yang cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit. 

Perry menyatakan, BI terus memperkuat respons kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Strategi operasi moneter terus dioptimalkan untuk memperkuat efektivitas transmisi penurunan suku bunga.

Di pasar uang, sejalan dengan penurunan BI-Rate pada Mei 2025 dan operasi moneter Bank Indonesia, suku bunga INDONIA terus menurun menjadi 5,14 persen pada 15 Juli 2025 dari sebelum pengumuman penurunan BI-Rate pada Mei sebesar 5,77 persen.

Kemudian, suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada Mei 2025 juga menurun masing-masing sebesar 6,40 persen, 6,44 persen, dan 6,47 persen, menjadi 5,85 persen, 5,86 persen, dan 5,87 persen pada 11 Juli 2025.

Baca juga: Bos BI Sebut Trump Bikin Ekonomi Global Makin Suram

Lalu, imbal hasil SBN untuk tenor 2 tahun menurun dari 6,13 persen menjadi 5,86 persen, sementara untuk tenor 10 tahun menurun dari 6,71 persen menjadi 6,56 persen. 

“Ke depan, BI memandang suku bunga kredit perbankan perlu terus menurun sehingga dapat mendorong peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” tandas Perry. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago