Jakarta – Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menganggap perang dagang antara AS dan China belum usai, telah menekan pergerakan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar AS pada hari ini (17/7).
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi oleh infobanknews. Menurutnya, statement yang dilontarkan Trump melalui akun Twitternya tersebut cukup membuat sentimen negatif terhadap pasar.
“Faktor eksternal yang mempengaruhi kurs rupiah adalah komentar Trump bahwa negosiasi dengan China akan memakan waktu yang lama. Selain itu Trump juga mengancam mengenakan tarif lanjutan senilai US$325 miliar pada barang impor asal China,” kata Bhima di Jakarta, Rabu 17 Juli 2019.
Bhima menambahkan, dengan ketidakpastian perang dagang yang berkepanjangan tersebut, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia pada semester II. Dengan kedua faktor tersebut, Rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak melemah pada level 13.980/IS$ hingga 14.050/US$.
“Sebab, beberapa pengusaha nantinya akan melakukan antisipasi dengan membeli dollar untuk berjaga-jaga,” tambah Bhima.
Sebagai informasi, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (17/7) menempatkan Rupiah pada level Rp13.949 per dolar AS, atau tercatat melemah 24 poin dari posisi kemarin (16/7) pada level Rp13.925. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More