Jakarta – Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memandang pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dibayangi oleh pelemahan seiring dengan pengaruh sentimen negatif negosiasi dagang antara AS dan China.
Terlebih, pada akhir pekan lalu Presiden AS Donald Trump membalas pernyataan Kementerian Perdagangan China dengan menyatakan bahwa belum ada kesepakatan yang disetujui AS terkait dengan penghapusan tarif impor.
“Negosiasi dagang masih akan menjadi sentimen pergerakan USD terhadap IDR hari ini. Masih belum jelasnya isi perjanjian menimbulkan beragam ekspektasi di pasar,” kata Ariston kepada Infobank, Senin 11 November 2019.
Ariston menambahkan, pernyataan tersebut juga akan membuka spekulasi bahwa negosiasi bakal berjalan lama dan tidak mulus. Oleh karena itu, diharapkan Pemerintah serta Bank Indonesia (BI) dapat terus mengantisipasi keberlangsungan perang dagang tersebut.
“Sebab ini bisa memicu pelemahan IDR terhadap USD, apalagi ditambah dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sedang menguat,” tambah Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini (11/11) Kurs Rupiah berada di level Rp14.030/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan pada penutupan perdagangan Jumat kemarin (8/11) yang masih berada di level Rp14.014/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (11/11) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.040/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.020/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (8/11). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Sektor perbankan Indonesia terus menunjukkan performa yang gemilang, didukung oleh fundamental yang kuat,… Read More
Jakarta - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa, 19 November 2024, pukul 9:00 WIB, Indeks… Read More
Jakarta - BNI Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (19/11)… Read More
Jakarta - Otorit Jasa Keuangan (OJK) bersiap-siap menerima limpahan pengawasan aset kripto mulai Januari 2025.… Read More
Jakarta – Sejumlah perusahaan modal ventura merespons rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen… Read More